
Sempat Menghijau, IHSG Tak Kuat & Berakhir Merah di Sesi I

Lebih lanjut, rilis risalah dari pertemuan The Federal Reserve (The Fed) edisi Oktober 2019 ikut menjadi faktor yang memanti aksi jual di bursa saham Asia. Risalah tersebut dijadwalkan dirilis pada dini hari nanti (21/11/2019) waktu Indonesia.
Untuk diketahui, pada bulan lalu The Fed memutuskan untuk memangkas federal funds rate sebesar 25 bps ke rentang 1,5%-1,75%. Lemahnya pertumbuhan ekonomi global dan rendahnya tingkat inflasi menjadi faktor yang mendasari keputusan tersebut. Pemangkasan tingkat suku bunga acuan pada bulan lalu menandai pemangkasan yang ketiga di tahun 2019.
Namun, pasca mengumumkan tingkat suku bunga acuan pada bulan lalu, The Fed memberi sinyal bahwa mereka akan menahan diri dari memangkas tingkat suku bunga acuan lebih lanjut.
The Fed kemudian mengganti pernyataan tersebut dengan pernyataan yang lebih defensif.
“Komite akan terus memonitor implikasi dari informasi-informasi di masa depan terhadap prospek perekonomian sembari melakukan penilaian terkait dengan besaran yang tepat mengenai rentang dari federal funds rate.”
Kemudian dalam konferensi pers pasca memangkas tingkat suku bunga acuan pada bulan lalu, Powell mengonfirmasi bahwa The Fed akan cenderung mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level saat ini. Dirinya mengatakan bahwa pejabat bank sentral memandang stance kebijakan moneter saat ini akan layak dipertahankan di masa depan.
Perubahan bahasa dalam pernyataan resmi The Fed, beserta dengan pernyataan yang dilontarkan Powell dalam konferensi pers lantas mengonfirmasi bahwa The Fed tak sedang memulai era pemangkasan tingkat suku bunga acuan yang agresif.
Dalam konferensi pers pasca mengumumkan pemangkasan tingkat suku bunga acuan pada September, Powell mengatakan bahwa pemangkasan tingkat suku bunga acuan pada bulan Juli dan September sebagai “penyesuaian di pertengahan siklus/midcycle adjustment” dan bukan merupakan strategi untuk mendorong tingkat suku bunga acuan lebih rendah lagi.
Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak fed fund futures per 19 November 2019, probabilitas The Fed akan menahan fed fund futures di posisi saat ini (1,5%-1,75%) hingga akhir tahun mencapai 99,3%.
Dikhawatirkan, rilis risalah dari pertemuan edisi Oktober 2019 akan kembali mengonfirmasi stance The Fed yang kini cenderung hawkish. (ank/ank)
