Siap Listing di Hong Kong, Alibaba Bidik Dana Jumbo Rp 180 T

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
20 November 2019 10:02
Raksasa e-commerce asal China, Alibaba berharap akan akan meraup dana hingga menembus US$ 12,9 miliar.
Foto: CEO Alibaba Grup Jack Ma saat hadir di Pertemuan Bank Dunia IMF-WB (CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa e-commerce asal China, Alibaba berharap akan akan meraup dana hingga menembus US$ 12,9 miliar atau sekitar Rp 180 triliun (estimasi kurs Rp 14.000/US$) dari penawaran umum saham (initial public offering) keduanya atau secondary listing) di Bursa Hong Kong.

Perusahaan besutan Jack Ma ini telah memberikan penawaran harga sahamnya kepada calon investor institusi, yaitu senilai HK$ 176 per saham. Demikian disampaikan seorang sumber kepada Reuters, Rabu (20/11/2019).

Listing keduanya ini akan membuat Alibaba memperoleh dana hingga HK$ 88 miliar (US$ 11,3 miliar) sebelum opsi 'greenshoe' dilakukan. 


Dalam istilah pasar modal,
greenshoe atau opsi penjatahan lebih alias over allotment option lazim dilakukan emiten guna menstabilkan harga saham.

Pekan lalu, Reuters melaporkan bahwa opsi greenshoe kemungkinan akan dilakukan bank penjamin emisi (underwriter) dengan menjual 75 juta saham tambahan dengan asumsi permintaan saham Alibaba di Hong Kong.

Alibaba sebelumnya memproyeksikan bisa memperoleh dana IPO hingga US$ 13,4 miliar jika opsi greenshoe dijalankan.

Sebelumnya, Alibaba menetapkan harga pembukaan penawaran HK$ 88 miliar dan level harga ini bersifat simbolis, di mana angka 8 merupakan lambang kemakmuran dalam budaya China. Dengan asumsi kurs Rp 1.805/HK$, maka harga IPO Alibaba sekitar Rp 339.340/saham.


Pengumuman harga dari saham yang dijual serta berapa banyak saham yang akan dilepas akan diumumkan hari Rabu ini di Hong Kong, kata sumber tersebut.

Setelah pengumuman ini, pada Selasa kemarin, saham Alibaba di bursa New York Stock Exchange (NYSE) ditutup naik 0,35% menjadi US$ 185,25/saham.

Sebelum IPO di bursa Hong Kong, Alibaba telah lebih dulu melakukan penawaran publik perdana pada 19 September 2014 di New York, Amerika Serikat (AS). Secondary listing di bursa Hong Kong tidak akan mempengaruhi status perusahaan di bursa New York. IPO Alibaba di NYSE masih menjadi IPO terbesar dalam sejarah, dengan meraih dana US$ 25 miliar atau Rp 350 triliun.

Siap Listing di Hong Kong, Alibaba Bidik Dana Jumbo Rp 180 TFoto: Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim (kiri) dan pendiri Alibaba Group serta Ketua Eksekutif Jack Ma berbicara dalam sebuah seminar di Dana Moneter Internasional - Pertemuan Tahunan Bank Dunia 2018 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, 12 Oktober 2018. (REUTERS / Johannes P. Christ)


Perolehan tersebut merupakan nilai IPO terbesar di dunia, melampaui capaian dari Bank Pertanian China (Agricultural Bank of China) yang memperoleh US$ 22,1 miliar pada debut perdana di bursa saham Hong Kong.

Sebelumnya pada saat pengajuan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pekan lalu, Alibaba telah mengkonfirmasi bahwa perusahaan telah mengajukan aplikasi untuk melakukan secondary listing di bursa saham Hong Kong. Perusahaan juga mengatakan bahwa NYSE akan terus menjadi tempat listing utamanya.

Berdasarkan pernyataan resminya, manajemen Alibaba sebelumnya mengungkapkan jumlah penawaran saham yang dilepas yakni mencapai 500 juta saham, terdiri dari 12,50 juta saham baru dalam penawaran umum ritel publik dan 487,50 juta saham untuk penawaran global.

Penawaran public retail offering atau IPO ini akan berlangsung pada Jumat, 15 November, pukul 09:00 waktu Hong Kong, dan akan ditutup Rabu, 20 November 2019, pukul 12:00 waktu Hong Kong.


IPO kedua alibaba nih, yuk disimak analisanya




(tas/tas) Next Article Bidik Rp 182 T, Alibaba Siap Listing ke-2 di Bursa Hong Kong

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular