
Melesat 22%, Saham Hanson International To The Moon
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
14 November 2019 17:08

Jakarta, CNBC Indonesia- Saham PT Hanson International Tbk (MYRX) menguat 22% pada penutupan pasar, Kamis (14/11/2019).
Emiten properti yang dipimpin oleh investor kawakan Benny Tjokrosaputro ini, menutup perdagangan dengan harga saham Rp 61/saham, rebound dibandingkan penutupan hari sebelumnya yakni Rp 50/saham. Harga saham Hanson bergerak di kisaran Rp 50/saham hingga Rp 65/ saham.
Berdasarkan data Bursa, beli domestik mencapai Rp 1,7 miliar (49.90%), dan jual domestik senilai Rp 1,6 miliar (46,28%). Sementara beli asing senilai Rp 3,4 juta (0,10%) dan jual asing senilai Rp 124,9 juta (3,72%).
Bursa juga mencatat total transaksi MYRX senilai Rp 73,6 miliar dan diperdagangkan sebanyak 14.326 kali dengan volume 1,7 miliar. Sepanjang November, ini kali pertama saham Hanson naik, setelah sempat bertengger di Rp 50/saham, terutama setelah mendapatkan teguran dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Hanson dinilai melanggar aturan karena menghimpun dana perbankan, dan diharuskan melunasi pinjaman tersebut hingga Oktober 2020. Menghadapi hal ini, Komisaris Utama Benny Tjokrosaputro pun harus turun gunung, dan kembali menjadi Direktur Utama dalam RUPSLB, Rabu (13/11/2019).
Sebelumnya Direktur Perusahaan Rony Agung Suseno mengatakan sosok Benny dibutuhkan di saat kondisi perusahaan saat ini, sehingga perusahaan memintanya menjabat kembali. Selain itu, Hanson masih optimistis perusahaan bisa naik terutama dengan umur perusahaan yang masih muda di sektor properti.
"Kami sudah bangun 10-15% lahan kami. Kalau sudah mencapai 30-40% secara ekonomis saham harus naik," kata Rony, Rabu (13/11/2019).
Menurut dia industri properti bukan hanya persoalan tanah, melainkan juga infrastrukturnya. Namun return investasinya pun besar, bahkan lebih dari 100%. Nilai tanah pun selalu naik setiap tahunnya, apalagi Hanson membangun hunian di sekitar Jakarta sehingga memberikan nilai tambah bahkan naik 10 kali lipat dibandingkan investasi awal.
(dob/dob) Next Article Sah! Benny Tjokro Jabat Dirut Hanson International Lagi
Emiten properti yang dipimpin oleh investor kawakan Benny Tjokrosaputro ini, menutup perdagangan dengan harga saham Rp 61/saham, rebound dibandingkan penutupan hari sebelumnya yakni Rp 50/saham. Harga saham Hanson bergerak di kisaran Rp 50/saham hingga Rp 65/ saham.
Berdasarkan data Bursa, beli domestik mencapai Rp 1,7 miliar (49.90%), dan jual domestik senilai Rp 1,6 miliar (46,28%). Sementara beli asing senilai Rp 3,4 juta (0,10%) dan jual asing senilai Rp 124,9 juta (3,72%).
Hanson dinilai melanggar aturan karena menghimpun dana perbankan, dan diharuskan melunasi pinjaman tersebut hingga Oktober 2020. Menghadapi hal ini, Komisaris Utama Benny Tjokrosaputro pun harus turun gunung, dan kembali menjadi Direktur Utama dalam RUPSLB, Rabu (13/11/2019).
Sebelumnya Direktur Perusahaan Rony Agung Suseno mengatakan sosok Benny dibutuhkan di saat kondisi perusahaan saat ini, sehingga perusahaan memintanya menjabat kembali. Selain itu, Hanson masih optimistis perusahaan bisa naik terutama dengan umur perusahaan yang masih muda di sektor properti.
"Kami sudah bangun 10-15% lahan kami. Kalau sudah mencapai 30-40% secara ekonomis saham harus naik," kata Rony, Rabu (13/11/2019).
Menurut dia industri properti bukan hanya persoalan tanah, melainkan juga infrastrukturnya. Namun return investasinya pun besar, bahkan lebih dari 100%. Nilai tanah pun selalu naik setiap tahunnya, apalagi Hanson membangun hunian di sekitar Jakarta sehingga memberikan nilai tambah bahkan naik 10 kali lipat dibandingkan investasi awal.
(dob/dob) Next Article Sah! Benny Tjokro Jabat Dirut Hanson International Lagi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular