Tembus Rp 285 M, Laba Tugu Insurance Meroket 174%

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
14 November 2019 12:48
PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) meraih laba bersih konsolidasi sebesar Rp 285,9 miliar pada periode Januari-September 2019.
Foto: Public Expose Tahun 2019 Tugu Insurence (CNBC Indonesia/Yuni Astutik)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) meraih laba bersih konsolidasi sebesar Rp 285,9 miliar pada periode Januari-September 2019, naik 174% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 104,23 miliar.

Presiden Direktur Tugu Insurance Indra Baruna menjelaskan, kenaikan laba bersih itu ditopang oleh pendapatan premi bruto konsolidasian yang meningkat 45% menjadi Rp 4,94 triliun dari Rp 3,41 trilyun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

"Peningkatan pendapatan premi bruto itu terjadi hampir di seluruh sektor, mulai dari sektor energy, non-energy, commercial serta retail business. Selain peningkatan pada sisi pendapatan premi, Tugu Insurance juga berhasil meningkatkan kinerja hasil underwriting", jelas Indra dalam paparan kinerja perseroan di event Public Expose Tahun 2019 Tugu Insurace yang bertempat di gedung Bursa Efek Indonesia pada Kamis (14/11/2019).



Secara konsolidasian, hasil underwriting konsolidasian naik menjadi Rp 492,74 miliar dari sebelumnya Rp 462,26 miliar.

Direktur Keuangan dan Jasa Korporat Tugu Insurance Muhammad Syahid menambahkan, peningkatan laba bersih tersebut tidak terlepas dari kemampuan perseroan untuk meningkatkan hasil investasi dan hasil usaha lainnya.

Per 30 September 2019 hasil investasi konsolidasian sebesar Rp 273,96 miliar atau naik 277% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 72,68 miliar, hal tersebut utamanya didukung oleh peningkatan aset investasi. Selain itu perubahan mata uang fungsional dari USD ke Rupiah juga berdampak pada peningkatan imbal hasil investasi di level induk perusahaan.

"Peningkatan laba bersih konsolidasian itu juga turut dikontribusikan dari perolehan hasil usaha lainnya sebesar Rp 284,63 miliar atau naik 44% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 197,34 miliar", jelas Muhammad Syahid.



Dengan pencapaian sampai dengan kwartal III 2019 tersebut, aset dari emiten anak usaha PT Pertamina ini melonjak 21% menjadi Rp 21,48 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 17,74 triliun. Sedangkan ekuitas perseroan meningkat 10% dari Rp 7,45 triliun menjadi Rp 8,19 triliun, dengan disertai tingkat Risk Based Capital (RBC) 398% yang berada jauh di atas ketentuan batas minimum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu sebesar 120%.

[Gambas:Video CNBC]


(dob/dob) Next Article Incar Porsi 11%, Tugu Insurance Genjot Segmen Ritel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular