
Harga Anjlok, Fitch Beberkan Kesehatan Produsen Batu Bara RI
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
11 November 2019 16:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelemahan harga batu bara sejak awal tahun tentu mempengaruhi kinerja perusahaan tambang batu bara tanah air
Harga batu bara kontrak ICE Newcastle sejak awal tahun hingga periode perdagangan Jumat pekan lalu telah mencatatkan koreksi sebesar 33,6%.
Harga batu bara acuan (HBA) yang ditetapkan oleh kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengalami koreksi 28,3% sejak Januari hingga November secara point to point.
HBA bulan November ditetapkan sebesar US$ 66,27/ton dengan kualitas yang disetarakan pada tingkat kalori 6322kcal/kg GAR, Total Moisture 8%, Total Sulphur 0,8% dan Ash 15%.
Merosotnya harga batu bara tentu memiliki dampak terhadap kinerja perusahaan tambang batu bara tanah air.
Lembaga pemeringkat surat utang global Fitch Rating kembali merilis outlook kinerja penambang batu bara tanah air.
Menurut laporan tersebut Fitch menyebutkan bahwa Geo Energi Resource Limited (B/Negative) dan PT ABM Investama Tbk (B+/Negative) merupakan dua perusahaan tambang batu bara yang berpotensi mengalami permasalahan arus kas dan likuiditas diakibatkan oleh terus turunnya harga batu bara.
Sementara itu, PT Adaro Indonesia (BBB-/Stable) dan PT Bayan Resources Tbk (BB-/Stable) merupakan dua perusahaan tambang batu bara yang cenderung tahan banting di tengah penurunan harga batu bara yang signifikan.
PT Adaro Indonesia diuntungkan karena aktvitas operasinya akibat stabilnya bisnis jasa milik perusahaan tersebut. Sementara PT Bayan Resources Tbk menghasilkan EBITDA (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) yang paling besar dibanding yang lain menunjukkan posisinya sebagai cost leader di industrinya.
Tak hanya, perusahaan tambang batu bara saja yang terdampak oleh penurunan harga batu bara. Pendapatan dan arus kas kontraktor pertambangan pun secara tidak langsung akan terkena imbasnya.
Fitch memberikan contoh PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BB-/Stable), dengan penurunan harga batu bara membuat aktivitas jasa penambangan turun dan berakibat pada turunnya pendapatan.
Dalam laporan tersebut, Fitch melakukan studi sensitivitas dampak penurunan harga batu bara terhadap EBITDA, arus dana dari aktivitas operasi serta likuiditas perusahaan tambang batu bara tanah air dengan berbagai skenario.
(twg/twg) Next Article Permintaan Bakal Naik, Harga Batu Bara Membaik
Harga batu bara kontrak ICE Newcastle sejak awal tahun hingga periode perdagangan Jumat pekan lalu telah mencatatkan koreksi sebesar 33,6%.
HBA bulan November ditetapkan sebesar US$ 66,27/ton dengan kualitas yang disetarakan pada tingkat kalori 6322kcal/kg GAR, Total Moisture 8%, Total Sulphur 0,8% dan Ash 15%.
Merosotnya harga batu bara tentu memiliki dampak terhadap kinerja perusahaan tambang batu bara tanah air.
Lembaga pemeringkat surat utang global Fitch Rating kembali merilis outlook kinerja penambang batu bara tanah air.
Menurut laporan tersebut Fitch menyebutkan bahwa Geo Energi Resource Limited (B/Negative) dan PT ABM Investama Tbk (B+/Negative) merupakan dua perusahaan tambang batu bara yang berpotensi mengalami permasalahan arus kas dan likuiditas diakibatkan oleh terus turunnya harga batu bara.
Sementara itu, PT Adaro Indonesia (BBB-/Stable) dan PT Bayan Resources Tbk (BB-/Stable) merupakan dua perusahaan tambang batu bara yang cenderung tahan banting di tengah penurunan harga batu bara yang signifikan.
PT Adaro Indonesia diuntungkan karena aktvitas operasinya akibat stabilnya bisnis jasa milik perusahaan tersebut. Sementara PT Bayan Resources Tbk menghasilkan EBITDA (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) yang paling besar dibanding yang lain menunjukkan posisinya sebagai cost leader di industrinya.
Tak hanya, perusahaan tambang batu bara saja yang terdampak oleh penurunan harga batu bara. Pendapatan dan arus kas kontraktor pertambangan pun secara tidak langsung akan terkena imbasnya.
Fitch memberikan contoh PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BB-/Stable), dengan penurunan harga batu bara membuat aktivitas jasa penambangan turun dan berakibat pada turunnya pendapatan.
Dalam laporan tersebut, Fitch melakukan studi sensitivitas dampak penurunan harga batu bara terhadap EBITDA, arus dana dari aktivitas operasi serta likuiditas perusahaan tambang batu bara tanah air dengan berbagai skenario.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(twg/twg) Next Article Permintaan Bakal Naik, Harga Batu Bara Membaik
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular