
Winter is Coming Bikin Batu Bara Catat Hat Trick
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
06 November 2019 12:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara kontrak ICE Newcastle kembali ditutup naik kemarin mencatatkan hat trick dalam tiga periode perdagangan terakhir.
Harga batu bara kontrak ICE Newcastle naik 25 sen atau 0,37% ke level US$ 68/ton pada penutupan perdagangan kemarin (5/11/2019).
Perlahan-lahan harga batu bara kembali naik jelang musim dingin akhir tahun. Penarikan diri Amerika Serikat (AS) dari Perjanjian Paris yang menuai pro kontra membuka potensi bahwa AS kembali akan menggunakan sumber energi yang murah seperti batu bara ditambah ekonomi AS yang sedang tumbuh melambat sepanjang 2019.
Perjanjian Paris sendiri menghasilkan tiga kesepakatan utama berupa menjaga kenaikan suhu di bawah 2 derajat celcius, fokus pembangunan nasional yang rendah emisi karbon dan penyediaan suplai finansial untuk mendukung pembangunan rendah emisi karbon.
Negara-negara seperti Eropa yang menjadi anggota Perjanjian Paris terus berupaya menurunkan konsumsi batu baranya dan beralih ke sumber energi lain yang lebih ramah lingkungan.
Beralih ke negara dengan konsumsi batu bara terbesar di dunia yaitu China, impor batu bara lewat jalur laut bulan Oktober tercatat turun 19% dibanding September. Mengutip data Refinitiv, impor batu bara jalur laut China bulan Oktober mencapai 19,9 juta ton, turun dari bulan sebelumnya sebesar 24,5 juta.
Walau impor batu bara China bulan Oktober turun drastis, total impor pada sembilan bulan awal 2019 tercatat tumbuh 9,5% dibanding periode yang sama tahun lalu. Menurut data bea dan cukai China, impor batu bara hingga September mencapai 250 juta ton.
Jika jumlah tersebut ditambah dengan impor batu bara jalur laut bulan Oktober sebesar 19,9 juta ton dan juga impor jalur darat dari Rusia dan Mongolia yang mencapai 7 juta ton, maka total impor batu bara China selama 10 bulan terakhir sebesar 277 juta ton.
Jadi kecil kemungkinan bahwa China akan mempertahankan impor batu bara tahun ini sama dengan tahun lalu sebesar 280 juta ton. Walau China akan memangkas impor batu bara besar-besaran di bulan November dan Desember, total impor akan tetap melampaui 300 juta ton.
Jelang musim dingin, biasanya harga batu bara akan naik dipicu oleh kebutuhan batu bara yang tinggi. Harga Batu Bara Acuan (HBA) bulan November berada di US$ 66,27/ton naik dibandingkan dengan bulan Oktober yang hanya US$ 64,8/ton.
"Kenaikan HBA bulan ini dibanding bulan lalu dipicu oleh adanya peningkatan permintaan batu bara jelang musim dingin" terang Agung Pribadi, juru bicara kementerian ESDM, melansir Reuters.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(twg/twg) Next Article Permintaan Bakal Naik, Harga Batu Bara Membaik
Harga batu bara kontrak ICE Newcastle naik 25 sen atau 0,37% ke level US$ 68/ton pada penutupan perdagangan kemarin (5/11/2019).
Perjanjian Paris sendiri menghasilkan tiga kesepakatan utama berupa menjaga kenaikan suhu di bawah 2 derajat celcius, fokus pembangunan nasional yang rendah emisi karbon dan penyediaan suplai finansial untuk mendukung pembangunan rendah emisi karbon.
Negara-negara seperti Eropa yang menjadi anggota Perjanjian Paris terus berupaya menurunkan konsumsi batu baranya dan beralih ke sumber energi lain yang lebih ramah lingkungan.
Beralih ke negara dengan konsumsi batu bara terbesar di dunia yaitu China, impor batu bara lewat jalur laut bulan Oktober tercatat turun 19% dibanding September. Mengutip data Refinitiv, impor batu bara jalur laut China bulan Oktober mencapai 19,9 juta ton, turun dari bulan sebelumnya sebesar 24,5 juta.
Walau impor batu bara China bulan Oktober turun drastis, total impor pada sembilan bulan awal 2019 tercatat tumbuh 9,5% dibanding periode yang sama tahun lalu. Menurut data bea dan cukai China, impor batu bara hingga September mencapai 250 juta ton.
Jika jumlah tersebut ditambah dengan impor batu bara jalur laut bulan Oktober sebesar 19,9 juta ton dan juga impor jalur darat dari Rusia dan Mongolia yang mencapai 7 juta ton, maka total impor batu bara China selama 10 bulan terakhir sebesar 277 juta ton.
Jadi kecil kemungkinan bahwa China akan mempertahankan impor batu bara tahun ini sama dengan tahun lalu sebesar 280 juta ton. Walau China akan memangkas impor batu bara besar-besaran di bulan November dan Desember, total impor akan tetap melampaui 300 juta ton.
Jelang musim dingin, biasanya harga batu bara akan naik dipicu oleh kebutuhan batu bara yang tinggi. Harga Batu Bara Acuan (HBA) bulan November berada di US$ 66,27/ton naik dibandingkan dengan bulan Oktober yang hanya US$ 64,8/ton.
"Kenaikan HBA bulan ini dibanding bulan lalu dipicu oleh adanya peningkatan permintaan batu bara jelang musim dingin" terang Agung Pribadi, juru bicara kementerian ESDM, melansir Reuters.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(twg/twg) Next Article Permintaan Bakal Naik, Harga Batu Bara Membaik
Most Popular