Tahan Ekspansi, Emiten Ritel Kurangi Gerai & Karyawan

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
08 November 2019 11:20
Ini merupakan laju pertumbuhan terlemah sejak kuartal III-2018.
Foto: Suasana ritel Pasaraya Manggarai, Jakarta (CNBC Indonesia/Lynda Hasibuan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang tahun ini, permintaan domestik Indonesia menunjukkan tren penurunan, di mana hal ini terlihat dari pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan penjualan ritel yang mencatatkan koreksi.

Badan Pusat Statistik mencatat konsumsi rumah tangga penduduk Ibu Pertiwi pada kuartal III-2019 melambat karena hanya mampu tumbuh 5,01% secara tahunan (year-on-year/YoY) dari sebelumnya tumbuh 5,17% YoY di kuartal II-2019. Ini merupakan laju pertumbuhan terlemah sejak kuartal III-2018.

Perlambatan konsumsi rumah tangga paling signifikan terlihat pada aspek pengeluaran pakaian, alas kaki dan jasa perawatan.

Kemudian, Bank Indonesia (BI) menyebutkan bahwa penjualan ritel periode September 2019 hanya dapat tumbuh 9,7% YoY. Melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 1,1% dan menjadi laju terlemah sejak Juni.

Sedangkan secara kuartalan, penjualan ritel pada kuartal III tumbuh 1,4% YoY. Laju pertumbuhan kuartal III-2019 lebih rendah dibandingkan kuartal II yang berhasil naik 4,2% yoy.

Dengan kondisi tersebut, wajar saja jika beberapa perusahaan ritel tidak melakukan ekspansi tetapi lebih memilih melakukan efisiensi, baik dari sisi karyawan maupun jumlah gerai.

Terlebih lagi mengingat bahwa tekanan juga datang dari perubahan pola konsumsi masyarakat seiring dengan bertambahnya alternatif berbelanja, seperti melalui e-commerce.

Berdasarkan tabel di bawah ini terlihat bahwa pengurangan jumlah karyawan dan gerai secara umum dialami oleh perusahaan ritel supermarket/hypermarket dan pakaian, seperti PT Hero Supermarket Tbk (HERO), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA).

Tahan Ekspansi, Emiten Ritel Kurangi Gerai & KaryawanFoto: CNBC Indonesia/Dwi Ayunintyas


Melansir laporan keuangan perusahaan, HERO mencatatkan pengurangan karyawan paling besar dalam 9 bulan pertama tahun ini mencapai 2.880 orang. Per akhir September 2019 total karyawan sejumlah 10.854 orang dari sebelumnya 13.734 orang di akhir 2018.

Kemudian perusahaan yang menaungi Hypermart dan Foodmart, yakni MPPA juga mencatatkan penurunan jumlah karyawan hingga 234 orang, dari 9.297 karyawan menjadi hanya 9.063 karyawan. Selain itu, jumlah gerai perusahaan juga turun dari 230 menjadi hanya 218 gerai.

Sementara itu, MAPI mencatatkan penurunan gerai paling banyak mencapai 102 gerai pada periode Januari-September 2019. Meskipun demikian, jumlah karyawan perusahaan masih bertambah sebanyak 909 orang.

Lebih lanjut, hanya PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) yang terlihat masih melakukan ekspansi karena tercatat masih membukukan penambahan jumlah gerai dibarengi dengan peningkatan total karyawan.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Peritel Modern Tertekan, Masih Layak Dikoleksi Sahamnya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular