
Hanson Kembangkan Properti dari Serpong hingga Rangkasbitung
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
07 November 2019 20:01

Banten, CNBC Indonesia- PT Hanson International Tbk (MYRX) agresif membangun sejumlah proyek properti dari Serpong hingga Rangkasbitung. Dengan begitu diharapkan bisa terbangun kota baru dengan masa pengembangan 20 tahun, sejak 2014.
"Target kami besar sekali, karena mau bikin kota baru. Jadi nanti menyambung dari Serpong sampai Rangkasbitung," kata Manajemen Hanson kepada CNBC Indonesia, Rabu (6/11/2019).
Tidak main-main, perusahaan menargetkan bisa menyiapkan lahan hingga 11.500 hektar. Saat ini perusahaan telah memegang sekitar 4.000 hektar, dan sudah dibangun bersama Ciputra melalui joint operation yakni melalui proyek Citra Maja Raya. Selain itu, perseroan juga membangun Forest Hill di Serpong dan Millennium City di Parung Panjang.
Manajemen mengakui, dalam pembangunan kota baru ini yang terberat adalah pembebasan lahan. "Memang pengadaan lahan yang paling berat," kata Manajemen Hanson.
Perusahaan mengungkapkan telah memegang kepemilikan tanah dari Serpong, Parung Panjang, dan Tenjo. Saat ini Hanson tengah meningkatkan jangkauannya hingga Rangkasbitung.
Untuk bisa mengakuisisi lahan hingga 11.500 hektar, manajemen memperkirakan dibutuhkan dana yang sangat besar, sekitar Rp 100-200 triliun. Besarnya investasi ini membuat perusahaan harus mencari alternatif pendanaan.
"Di Rangkasbitung baru 100-200 hektar yang sudah pembebasan, targetnya sekitar 1.300 hektar. Setiap hari kami belanja lahan, karena ini kan proyek besarnya, kami harapannya bisa 11 ribu," katanya.
Berdasarkan data yang diterima perusahaan, setiap harinya ada 2 juta orang dari stasiun Rangkasbitung yang menuju wilayah Jakarta. Hal inilah yang membuat Hanson untuk membangun kota terpadu dari Serpong hingga Rangkasbitung.
Manajemen menegaskan, yang menjadi prioritas adalah masyarakat berpendapatan menengah ke bawah agar bisa memiliki rumah dengan harga terjangkau. Saat ini untuk rumah yang sudah terbangun di wilayah Maja, rata-rata harga jual berkisar Rp 180-550 juta.
"Jadi nanti memang dari Maja, Tenjo, Parung Panjang, Rangkasbitung, Serpong, akan kami buat kota baru sehingga yang akan menunjang fasilitas masyarakatnya," tutur manajemen Hanson.
Lahan untuk stasiun
Sementara itu di Citra Maja Raya juga disiapkan sebidang tanah yang akan diajukan sebagai stasiun baru. Rencana ini bergulir mengingat kebutuhan masyarakat akan kemudahan transportasi, terutama yang menghubungkan areal perumahan dan Jakarta.
Berdasarkan informasi yang diterima CNBC Indonesia, calon stasiun tersebut berlokasi di Citra Maja Raya 1. Tanah tersebut tepat berada di pinggir rel Maja menuju Stasiun Tanah Abang atau Rangkasbitung.
Informasi ini dikonfirmasi oleh manajemen Hanson. "Benar, nanti ada stasiun di dalam Citra Maja Raya. Lahannya sudah disiapkan," kata Manajemen Hanson kepada CNBC Indonesia, Rabu (6/11/2019).
Manajemen Hanson mengungkapkan karena banyak masyarakat dengan penghasilan menengah ke bawah yang akan bermukim di sana, maka stasiun berperan penting untuk transportasi. Dengan begitu, masyarakat tidak perlu membeli kendaraan pribadi untuk ke Jakarta.
(dob/dob) Next Article Hanson International Catatkan Penjualan Properti Rp 1,04 T
"Target kami besar sekali, karena mau bikin kota baru. Jadi nanti menyambung dari Serpong sampai Rangkasbitung," kata Manajemen Hanson kepada CNBC Indonesia, Rabu (6/11/2019).
Tidak main-main, perusahaan menargetkan bisa menyiapkan lahan hingga 11.500 hektar. Saat ini perusahaan telah memegang sekitar 4.000 hektar, dan sudah dibangun bersama Ciputra melalui joint operation yakni melalui proyek Citra Maja Raya. Selain itu, perseroan juga membangun Forest Hill di Serpong dan Millennium City di Parung Panjang.
Perusahaan mengungkapkan telah memegang kepemilikan tanah dari Serpong, Parung Panjang, dan Tenjo. Saat ini Hanson tengah meningkatkan jangkauannya hingga Rangkasbitung.
Untuk bisa mengakuisisi lahan hingga 11.500 hektar, manajemen memperkirakan dibutuhkan dana yang sangat besar, sekitar Rp 100-200 triliun. Besarnya investasi ini membuat perusahaan harus mencari alternatif pendanaan.
"Di Rangkasbitung baru 100-200 hektar yang sudah pembebasan, targetnya sekitar 1.300 hektar. Setiap hari kami belanja lahan, karena ini kan proyek besarnya, kami harapannya bisa 11 ribu," katanya.
Berdasarkan data yang diterima perusahaan, setiap harinya ada 2 juta orang dari stasiun Rangkasbitung yang menuju wilayah Jakarta. Hal inilah yang membuat Hanson untuk membangun kota terpadu dari Serpong hingga Rangkasbitung.
Manajemen menegaskan, yang menjadi prioritas adalah masyarakat berpendapatan menengah ke bawah agar bisa memiliki rumah dengan harga terjangkau. Saat ini untuk rumah yang sudah terbangun di wilayah Maja, rata-rata harga jual berkisar Rp 180-550 juta.
"Jadi nanti memang dari Maja, Tenjo, Parung Panjang, Rangkasbitung, Serpong, akan kami buat kota baru sehingga yang akan menunjang fasilitas masyarakatnya," tutur manajemen Hanson.
Lahan untuk stasiun
Sementara itu di Citra Maja Raya juga disiapkan sebidang tanah yang akan diajukan sebagai stasiun baru. Rencana ini bergulir mengingat kebutuhan masyarakat akan kemudahan transportasi, terutama yang menghubungkan areal perumahan dan Jakarta.
Berdasarkan informasi yang diterima CNBC Indonesia, calon stasiun tersebut berlokasi di Citra Maja Raya 1. Tanah tersebut tepat berada di pinggir rel Maja menuju Stasiun Tanah Abang atau Rangkasbitung.
Informasi ini dikonfirmasi oleh manajemen Hanson. "Benar, nanti ada stasiun di dalam Citra Maja Raya. Lahannya sudah disiapkan," kata Manajemen Hanson kepada CNBC Indonesia, Rabu (6/11/2019).
Manajemen Hanson mengungkapkan karena banyak masyarakat dengan penghasilan menengah ke bawah yang akan bermukim di sana, maka stasiun berperan penting untuk transportasi. Dengan begitu, masyarakat tidak perlu membeli kendaraan pribadi untuk ke Jakarta.
(dob/dob) Next Article Hanson International Catatkan Penjualan Properti Rp 1,04 T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular