
Ekonomi RI Sedang Berat, Tengok Saja Kinerja Emiten Ritel
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
07 November 2019 14:32

Beberapa emiten peritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) menorehkan penurunan pada pos pendapatan, bahkan ada yang berbalik buntung. Hal ini terutama terjadi pada perusahaan peritel makanan dan pakaian, seperti PT Hero Supermarket Tbk (HERO), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS).
Pada Januari – September 2019, total pendapatan HERO membukukan koreksi 3,69% YoY menjadi Rp 9,49 triliun dari sebelumnya Rp 9,85 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Parahnya, perusahaan gagal mengantongi laba dan terpaksa merugi Rp 6,68 miliar, padahal per September tahun lalu mencatatkan keuntungan Rp 86,18 miliar.
Kemudian, MPPA pemilik merek “Hypermart” juga menorehkan kinerja yang mengecewakan, di mana total pendapatan perusahaan anjlok 19,85% YoY menjadi Rp 6,64 triliun. Namun kerugian yang dicatatkan perusahaan turun 20,86% YoY dari Rp 335,85 miliar menjadi hanya Rp 265,79 miliar.
Lebih lanjut, meskipun secara performa 9 bulan pertama tahun ini kinerja emiten ritel terlihat tumbuh positif, sejatinya jika dirinci secara kuartalan maka kondisinya bertolak belakang, alias negatif.
Dari tabel di atas, HERO lagi-lagi membukukan kinerja yang paling bontot. Pasalnya, dari membukukan keuntungan Rp 11,42 miliar di kuartal II-2019, pada kuartal kemarin justru merugi Rp 14,58 miliar.
Selain itu juga ada MPPA yang jumlah kerugian sepanjang Juli-September 2019 membengkak 6,39% YoY, dari Rp 74,18 miliar menjadi RP 78,91 miliar.
Hanya PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) yang menorehkan pertumbuhan laba secara kuartal yang positif dengan tumbuh masing-masing 25,78% QoQ dan 6,42% QoQ.
TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/dwa)
Pada Januari – September 2019, total pendapatan HERO membukukan koreksi 3,69% YoY menjadi Rp 9,49 triliun dari sebelumnya Rp 9,85 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Parahnya, perusahaan gagal mengantongi laba dan terpaksa merugi Rp 6,68 miliar, padahal per September tahun lalu mencatatkan keuntungan Rp 86,18 miliar.
Lebih lanjut, meskipun secara performa 9 bulan pertama tahun ini kinerja emiten ritel terlihat tumbuh positif, sejatinya jika dirinci secara kuartalan maka kondisinya bertolak belakang, alias negatif.
Dari tabel di atas, HERO lagi-lagi membukukan kinerja yang paling bontot. Pasalnya, dari membukukan keuntungan Rp 11,42 miliar di kuartal II-2019, pada kuartal kemarin justru merugi Rp 14,58 miliar.
Selain itu juga ada MPPA yang jumlah kerugian sepanjang Juli-September 2019 membengkak 6,39% YoY, dari Rp 74,18 miliar menjadi RP 78,91 miliar.
Hanya PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) yang menorehkan pertumbuhan laba secara kuartal yang positif dengan tumbuh masing-masing 25,78% QoQ dan 6,42% QoQ.
TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/dwa)
Pages
Most Popular