Pertamina-Mandiri, Erick Thohir Cari Dirut Baru 5 BUMN Kakap!

Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
06 November 2019 09:43
Pertamina-Mandiri, Erick Thohir Cari Dirut Baru 5 BUMN Kakap!
Foto: Cantika Dinda / CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dikabarkan tengah menyiapkan sejumlah nama untuk mengisi sekaligus mengganti posisi direktur utama di sejumlah perusahaan pelat merah kelas kakap.

Setidaknya, lima BUMN raksasa yang akan diprioritaskan untuk mendapat bos baru. Informasi yang diterima dan dikumpulkan oleh CNBC Indonesia, kelima BUMN tersebut adalah PT Inalum (Persero) atau MIND ID, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero).

Hingga saat ini, Erick mengkonfirmasi tiha di antara lima BUMN tersebut memang sedang dikebut untuk mencari penggantinya, yakni untuk BTN, Mandiri, dan Inalum.

Untuk BTN, Erick mengaku telah mengantongi nama pengisi jabatan nomor satu di BTN, dan akan diumumkan di akhir bulan November.



"Akhir November. Jadinya akhir bulan. Karena masih dalam proses me-review juga, dirutnya juga sudah ada," tutur Erick.

Posisi Dirut BTN kosong setelah Suprajarto membuat kejutan dengan menolak penugasan Kementerian BUMN untuk menjadi Direktur Utama BTN. Suprajarto yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengaku tidak pernah diajak komunikasi untuk penetapan tersebut.

Dua BUMN lainnya yang ia konfirmasi adalah Inalum dan Bank Mandiri. Untuk diketahui, Direktur Utama Inalum sebelumnya, Budi Gunadi Sadikin dan Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Wakil Menteri BUMN.

[Gambas:Video CNBC]



Erick menjelaskan, Direktur Utama untuk Bank Mandiri sudah disiapkan orangnya, hanya tinggal menunggu pengumuman saat rapat umum pemegang saham (RUPS) Desember mendatang.

"Dirut Mandiri udah diutus, kita tunggu aja di RUPS-nya tanggal 8 Desember. Kalau Inalum belum," kata Erick di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (5/11/2019).

Kendati demikian, Erick menjelaskan sistem pengangkatan Dirut Inalum tidak akan sama lagi seperti sistem yang diterapkan oleh Menteri BUMN 2015-2019 Rini Soemarno Sebelumnya.

Di tangan Erick, sistem pengangkatan Dirut Inalum akan melalui tim penilai akhir [TPA] terlebih dahulu.

Dua kursi panas direktur utama lainnya yang sedang dicari calonnya oleh Erick Thohir adalah untuk Pertamina dan PLN.

Keduanya adalah BUMN raksasa yang bergerak di sektor energi, Erick disebut-sebut tengah mencari sosok yang bisa membuat terobosan di kedua pelat merah tersebut. 

Sampai saat ini, PLN memang belum memiliki dirut definitif. Sejak ditangkap dan ditahannya eks bos PLN Sofyan Basir oleh KPK pada Mei 2018 lalu, perusahaan setrum negara ini hanya dipimpin oleh pelaksana tugas yang sudah berganti nama berkali-kali. 

Sempat ada kabar bahwa Sofyan Basir bisa duduk kembali menjadi bos besar di PLN setelah divonis bebas beberapa hari lalu, namun kabar ini tak bisa dipastikan oleh Erick Thohir. 

"Kita semua menghormati proses hukum juga hasil dari setiap persidangan bahwa Pak Sofyan Basyir dibebaskan dari berbagai tuduhan, dengan ini, tentunya nama Pak Sofyan terehabilitasi dengan sendirinya," ujar Erick dalam pernyataannya , Senin, (4/11/2019).



[Gambas:Video 20detik]



Erick juga menjawab sejumlah pertanyaan apakah Sofyan akan kembali memimpin PLN setelah dibebaskan. Menurutnya, hal tersebut tergantung keputusan Presiden melalui Tim Penilai Akhir.

Sementara untuk Pertamina, memang belum ada pernyataan resmi dari Erick Thohir soal rencana menggeser Nicke Widyawati dari kursinya saat ini. Namun, informasi yang diterima CNBC Indonesia dari pemangku kepentingan di BUMN, beberapa nama telah masuk dan dipertimbangkan untuk menggantikan Nicke. 

Ini terkait dengan salah satu beban Erick yang diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo untuk dituntaskan secepatnya, yakni kepastian investasi pembangunan kilang yang selama 5 tahun periode awal pemerintahan Jokowi tidak ada progres signifikan. Di antaranya adalah kepastian pembangunan kilang Cilacap dengan Saudi Aramco.

"KPI [key performance indicator] bagaimana Jiwasraya, lalu Krakatau Steel, Aramco, kereta cepat Jakarta Bandung itu fokus empat ini dulu. Tapi ada delapan KPI tambahan yang pasti kita akan lakukan kalau ini sendiri sudah ada progres," kata Erick di Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Jakarta, Jakarta, Selasa (29/10/2019).

Sebelumnya, Erick juga memberi sinyal kepada para bos BUMN selama ini untuk siap-siap diganti. "Cuma yang tadi saya bilang, kalau saya saja dan Pak Wamen siap dicopot ya direksi mesti siap dicopot, kalau apalagi dengan hal-hal yang tidak baik. Kalau selama baik kita jalani sama-sama," kata dia.

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular