Pertamina-Mandiri, Erick Thohir Cari Dirut Baru 5 BUMN Kakap!
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
06 November 2019 09:43

Dua kursi panas direktur utama lainnya yang sedang dicari calonnya oleh Erick Thohir adalah untuk Pertamina dan PLN.
Keduanya adalah BUMN raksasa yang bergerak di sektor energi, Erick disebut-sebut tengah mencari sosok yang bisa membuat terobosan di kedua pelat merah tersebut.
Sampai saat ini, PLN memang belum memiliki dirut definitif. Sejak ditangkap dan ditahannya eks bos PLN Sofyan Basir oleh KPK pada Mei 2018 lalu, perusahaan setrum negara ini hanya dipimpin oleh pelaksana tugas yang sudah berganti nama berkali-kali.
Sempat ada kabar bahwa Sofyan Basir bisa duduk kembali menjadi bos besar di PLN setelah divonis bebas beberapa hari lalu, namun kabar ini tak bisa dipastikan oleh Erick Thohir.
"Kita semua menghormati proses hukum juga hasil dari setiap persidangan bahwa Pak Sofyan Basyir dibebaskan dari berbagai tuduhan, dengan ini, tentunya nama Pak Sofyan terehabilitasi dengan sendirinya," ujar Erick dalam pernyataannya , Senin, (4/11/2019).
Erick juga menjawab sejumlah pertanyaan apakah Sofyan akan kembali memimpin PLN setelah dibebaskan. Menurutnya, hal tersebut tergantung keputusan Presiden melalui Tim Penilai Akhir.
Sementara untuk Pertamina, memang belum ada pernyataan resmi dari Erick Thohir soal rencana menggeser Nicke Widyawati dari kursinya saat ini. Namun, informasi yang diterima CNBC Indonesia dari pemangku kepentingan di BUMN, beberapa nama telah masuk dan dipertimbangkan untuk menggantikan Nicke.
Ini terkait dengan salah satu beban Erick yang diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo untuk dituntaskan secepatnya, yakni kepastian investasi pembangunan kilang yang selama 5 tahun periode awal pemerintahan Jokowi tidak ada progres signifikan. Di antaranya adalah kepastian pembangunan kilang Cilacap dengan Saudi Aramco.
"KPI [key performance indicator] bagaimana Jiwasraya, lalu Krakatau Steel, Aramco, kereta cepat Jakarta Bandung itu fokus empat ini dulu. Tapi ada delapan KPI tambahan yang pasti kita akan lakukan kalau ini sendiri sudah ada progres," kata Erick di Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Jakarta, Jakarta, Selasa (29/10/2019).
Sebelumnya, Erick juga memberi sinyal kepada para bos BUMN selama ini untuk siap-siap diganti. "Cuma yang tadi saya bilang, kalau saya saja dan Pak Wamen siap dicopot ya direksi mesti siap dicopot, kalau apalagi dengan hal-hal yang tidak baik. Kalau selama baik kita jalani sama-sama," kata dia.
(gus/tas)
Keduanya adalah BUMN raksasa yang bergerak di sektor energi, Erick disebut-sebut tengah mencari sosok yang bisa membuat terobosan di kedua pelat merah tersebut.
Sampai saat ini, PLN memang belum memiliki dirut definitif. Sejak ditangkap dan ditahannya eks bos PLN Sofyan Basir oleh KPK pada Mei 2018 lalu, perusahaan setrum negara ini hanya dipimpin oleh pelaksana tugas yang sudah berganti nama berkali-kali.
"Kita semua menghormati proses hukum juga hasil dari setiap persidangan bahwa Pak Sofyan Basyir dibebaskan dari berbagai tuduhan, dengan ini, tentunya nama Pak Sofyan terehabilitasi dengan sendirinya," ujar Erick dalam pernyataannya , Senin, (4/11/2019).
Erick juga menjawab sejumlah pertanyaan apakah Sofyan akan kembali memimpin PLN setelah dibebaskan. Menurutnya, hal tersebut tergantung keputusan Presiden melalui Tim Penilai Akhir.
Sementara untuk Pertamina, memang belum ada pernyataan resmi dari Erick Thohir soal rencana menggeser Nicke Widyawati dari kursinya saat ini. Namun, informasi yang diterima CNBC Indonesia dari pemangku kepentingan di BUMN, beberapa nama telah masuk dan dipertimbangkan untuk menggantikan Nicke.
Ini terkait dengan salah satu beban Erick yang diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo untuk dituntaskan secepatnya, yakni kepastian investasi pembangunan kilang yang selama 5 tahun periode awal pemerintahan Jokowi tidak ada progres signifikan. Di antaranya adalah kepastian pembangunan kilang Cilacap dengan Saudi Aramco.
"KPI [key performance indicator] bagaimana Jiwasraya, lalu Krakatau Steel, Aramco, kereta cepat Jakarta Bandung itu fokus empat ini dulu. Tapi ada delapan KPI tambahan yang pasti kita akan lakukan kalau ini sendiri sudah ada progres," kata Erick di Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Jakarta, Jakarta, Selasa (29/10/2019).
Sebelumnya, Erick juga memberi sinyal kepada para bos BUMN selama ini untuk siap-siap diganti. "Cuma yang tadi saya bilang, kalau saya saja dan Pak Wamen siap dicopot ya direksi mesti siap dicopot, kalau apalagi dengan hal-hal yang tidak baik. Kalau selama baik kita jalani sama-sama," kata dia.
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular