Rekor IPO Terbesar Sejagat yang akan Pecah oleh Saudi Aramco

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
04 November 2019 13:25
Rencana IPO ini digadang-gadang akan menjadi IPO yang terbesar di dunia.
Foto: Kondisi fasilitas minyak Aramco usai serangan drone (REUTERS/Hamad l Mohammed)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kerajaan Arab Saudi memberikan sudah memberikan restu kepada Saudi Aramco menggelar penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO). Rencana IPO ini digadang-gadang akan menjadi IPO yang terbesar di dunia.

Namun, belum dipastikan berapa jumlah saham yang akan dilepas kepada investor mengingat kapitalisasi perusahaan minyak terbesar dunia ini mencapai US$1,7 triliun hingga US$ 2 triliun. Berpotensi menjadi terbesar di dunia tergantung dari berapa persen jumlah saham yang akan dilepas.

Adalah Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang punya ambisi untuk mengelar IPO ini, untuk merombak struktur ekonomi negara tersebut yang selama ini bergantung pada minyak.

Seperti dikutip dari AFP, Saudi Aramco sedang berjuang untuk menarik perhatian investor di tengah kondisi bearish untuk sektor energi. Jumlah saham yang dilepas sebenarnya tak terlalu besar, disebutkan sekitar 2%.

Artinya melalui IPO ini, dari penjualan saham perdana, Saudi Aramco bisa mendapatkan dana segar US$40 miliar, jika jadi dicatatkan di Saudi Stock Exchange.

Aramco pun berpotensi menggeser Alibaba yang saat ini masih menjadi pemegang rekor IPO terbesar di dunia.

Hingga saat ini, perusahaan e-commerce asal China, Alibaba masih memegang rekor IPO terbesar senilai US$ 25 miliar.

Perusahaan yang melantai di New York Stock Exchange pada 2014 lalu mengalahkan IPO raksasa teknologi lainnya, seperti Facebook, Dell, IBM hingga Apple.

Berikut daftar 10 IPO terbesar di dunia:
  1. Alibaba meraup US$25 miliar pada 2014. Alibaba menggelar IPO di bursa saham New York.
  2. Perusahaan multinasional SoftBank mengumpulkan US$23,5 miliar melalui IPO pada akhir 2018 lalu. Perusahaan telekomunikasi asal Jepang ini berhasil menjadi IPO terbesar sepanjang sejarah di Jepang.
  3. Agriculture Bank of China meraup US$22,1 miliar pada 2010. Bank Pertanian China ini melakukan debut di pasar saham Hong Kong dan Shanghai.
  4. ICBC mengumpulkan US$21,9 miliar ketika IPO di pasar saham Hong Kong dan Shanghai. Bank asal China ini go public pada 2006.
  5. AIA Group mendapatkan US$20,5 miliar ketika mencatatkan saham di bursa Hong Kong pada 2010. AIA merupakan salah satu perusahaan asuransi raksasa asal AS.
  6. Vica Inc mendapatkan dana segar dari IPO sebesar US$19,6 miliar. Perusahaan keuangan asal AS tersebut debut di bursa New York pada 2008.
  7. NTT Docomo meraup US$18,4 miliar dalam IPO di Tokyo. Operator seluler Jepang ini melakukan debut di bursa pada 1998 silam.
  8. General Motor mengumpulkan dana segar hingga US$18,4 miliar ketika IPO di New York dan Toronto. Perusahaan raksasa otomotif ini melantai di bursa pada 2010.
  9. Enel mendapatkan US$17,4 miliar dalam IPO pada 1999. Perusahaan energi asal Italia ini mencatatkan sahamnya di bursa Milan dan New York.
  10. Facebook mendapatkan US$16 miliar pada 2012 di bursa New York. Saat itu, perusahaan sosial media ini menjadi IPO terbesar di sektor teknologi.

(hps/hoi) Next Article Go Public! OneMed Janjikan Bagi-bagi Dividen 25% dari Laba

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular