Go Public! OneMed Janjikan Bagi-bagi Dividen 25% dari Laba

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
06 October 2022 18:25
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan di sektor kesehatan PT Jayamas Medica Industri Tbk (OneMed) segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perusahaan pemegang merek OneMed ini akan melepas sahamnya melalui penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebanyak-banyaknya 4,06 miliar saham baru atau setara 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Dalam prospetus, perusahaan yang memiliki ticker OMED ini telah menetapkan kebijakan dividen sebesar 25% dari laba bersih. OneMed memiliki rekam jejak kuat dalam mengembangkan industri alat kesehatan.

OneMed memiliki rapor pertumbuhan laba bersih 81,3% dari 2019 hingga 2021. Saat ini, portofolio produk perseroan terdiri atas sekitar 3.200 SKU aktif yang terdiri atas 72 merek sendiri per 31 Maret 2022 dan merek pihak ketiga.

Direktur Operasi OneMed Leonard Hartanto mengatakan, sebagai manufaktur terintegrasi dan perusahaan distribusi, perseroan hadir di seluruh rantai nilai dan pasokan peralatan medis.

Sampai saat ini, OneMed memiliki 1 pusat distribusi nasional yang terletak di Gresik Jawa Timur, 20 kantor cabang dan fasilitas logistik, dan 11 kantor penjualan yang sebagian besar tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra. Onemed memiliki jangkauan jaringan distribusi yang luas membentang di 514 kota dan 34 provinsi di Indonesia hingga 31 Maret 2022.

"Ke depan, kami bermaksud untuk meningkatkan produksi dan perakitan baik yang sudah ada maupun yang produk baru dan upgrade manufaktur fasilitas," ungkapnya.

Dari IPO ini, OMED berpotensi meraup dana IPO berkisar dari Rp828 miliar-Rp1,25 triliun.

Rencananya, OneMed akan menggunakan mayoritas dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham untuk ekspansi.

Rinciannya, sekitar 72,19% dana hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha Perseroan meliputi capital expenditure (capex) atau belanja modal dan modal kerja, 22,87% akan diberikan kepada anak usaha PT Intisumber Hasil Sempurna Global.

Sementara itu, 4,94% akan diberikan kepada anak usaha yaitu PT Inti Medicom Retailindo dalam bentuk setoran modal untuk capital expenditure (capex) atau belanja modal dan modal kerja untuk memperluas jaringan distribusi dan retail.

Direktur Pemasaran Jayamas Medica Industri Louis Hartanto mengungkapkan, pihaknya optimis belanja kesehatan akan terus bertumbuh di Indonesia, terutama ditopang oleh kekuatan fundamental makroekonomi yang terus membaik dalam masa transisi menuju fase endemi Covid-19.

Indonesia sendiri diproyeksikan menjadi salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan GDP per kapita tercepat di Asia Pasifik dengan proyeksi pertumbuhan CAGR 7,1% dari 2021 hingga 2026, melampaui Thailand (5,3%) dan Jepang (4,7%).

"Dengan belanja kesehatan yang relatif masih rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Pasifik, maka potensi pertumbuhan alat-alat kesehatan dan suplai industri di Tanah Air masih tinggi," tuturnya.

Berdasarkan proyeksi WHO, OECD, IMF dan Frost Sullivan, persentase belanja kesehatan terhadap GDP Indonesia pada 2021 sebesar hanya 3,2% atau masih di bawah Malaysia (4,3%), Vietnam (6,2%), China (5,1%), dan Jepang (12,3%).

Sebagai informasi, dalam proses IPO, Jayamas Medica menunjuk CLSA Limited, CIMB Investment Bank Berhad, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT CIMB Niaga Sekuritas, dan PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai Joint Global Coordinators, Bookrunners dan Joint Lead Underwriters, serta AvantGarde Capital yang bertindak sebagai penasehat keuangan (financial advisor).

Usai mengantongi surat pernyataan praefektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 5 Oktober 2022, Onemed akan memulai rangkaian bookbuilding atau penawaran awal dari rangkaian penawaran umum perdana saham yang dijadwalkan pada 6 Oktober - 12 Oktober 2022.

Setelah penawaran awal, surat pernyataan efektif dari OJK diharapkan dapat diperoleh pada 21 Oktober 2022. Selanjutnya, penawaran umum perdana saham diharapkan dapat berlangsung pada 25 Oktober - 27 Oktober 2022 yang dilanjutkan penjatahan.

Distribusi saham diharapkan dapat dilakukan pada 28 Oktober 2022 dan kemudian dilanjutkan dengan pencatatan saham (listing) perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 31 Oktober 2022.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sultan Emang Beda, Baru IPO Langsung Tebar Dividen 60%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular