
Menteri ESDM Arifin Minta Proyek Kilang Aramco Dikebut
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
01 November 2019 18:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Defisit transaksi berjalan menjadi salah satu pekerjaan rumah jajaran menteri ekonomi yang harus diselesaikan.
Menekan impor bahan bakar minyak lewat pembangunan kilang menjadi salah satu langkah. Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap adalah salah satu proyek kilang yang masih digantung hingga kini.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta kilang Cilacap tersebut dipercepat pengerjaannya.
Ditargetkan paling tidak penandatanganan kerjasama sudah bisa dilakukan tahun ini. "Paling nggak sudah bisa start, tapi memang harus bisa di-solve antara dua pihak," ungkapnya di Kementerian ESDM, Jumat, (1/11/2019).
Terkait valuasi, menurutnya belum selesai, namun angkanya sudah ada. "Tapi nanti detailnya tanya Pertamina," imbuhnya.
Tarik ulur soal nilai investasi Saudi Aramco, perusahaan minyak raksasa asal Arab, untuk membangun kilang Cilacap memang alot. Arifin mengatakan kerjasama ini masih akan dilakukan dengan Aramco. "Kecuali Aramco nggak mau, opsi lain belum ada," paparnya.
Menanggapi progress Pertamina yang masih saja stagnan, Arifin mengaku akan terus mendorong agar segera terjalin kesepakatan. Sementara untuk pembebasan lahannya saat ini sudah selesai.
"Dukungan pemerintah kita dukung kita dorong, dorong dan dukung, sekarang masalahnya apa yg memang bisa kita dukung. untuk mempercpat," jelasnya.
Lobi Investasi kilang Cilacap sudah berjalan selama 5 tahun. Indonesia sendiri sebenarnya sudah melakukan pendekatan ke Saudi Aramco sejak 2014, yakni untuk berinvestasi di Kilang Cilacap bersama dengan PT Pertamina (Persero). Namun, sampai sekarang nasib investasi tersebut masih digantung.
Joint Venture Development Agreement (JVDA) antara Pertamina dengan Saudi Aramco mulanya akan berakhir di akhir Juni 2019. Namun kesepakatan ini diperpanjang sampai akhir September 2019. Setelah diperpanjang sampai September, JDVA kembali diperpanjang lagi sampai Oktober 2019.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan pengembangan Kilang Cilacap sudah terjalin kesepakatan pada bulan Desember 2019. Jika sampai Desember belum terjalin kesepakatan, maka Pemerintah akan mencari alternatif lain. Salah satunya dengan mencari mitra baru.
(dru) Next Article Jadi Menteri ESDM, Arifin Tasrif Bakal Angkat Wamen Baru?
Menekan impor bahan bakar minyak lewat pembangunan kilang menjadi salah satu langkah. Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap adalah salah satu proyek kilang yang masih digantung hingga kini.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta kilang Cilacap tersebut dipercepat pengerjaannya.
![]() |
Terkait valuasi, menurutnya belum selesai, namun angkanya sudah ada. "Tapi nanti detailnya tanya Pertamina," imbuhnya.
Tarik ulur soal nilai investasi Saudi Aramco, perusahaan minyak raksasa asal Arab, untuk membangun kilang Cilacap memang alot. Arifin mengatakan kerjasama ini masih akan dilakukan dengan Aramco. "Kecuali Aramco nggak mau, opsi lain belum ada," paparnya.
Menanggapi progress Pertamina yang masih saja stagnan, Arifin mengaku akan terus mendorong agar segera terjalin kesepakatan. Sementara untuk pembebasan lahannya saat ini sudah selesai.
"Dukungan pemerintah kita dukung kita dorong, dorong dan dukung, sekarang masalahnya apa yg memang bisa kita dukung. untuk mempercpat," jelasnya.
Lobi Investasi kilang Cilacap sudah berjalan selama 5 tahun. Indonesia sendiri sebenarnya sudah melakukan pendekatan ke Saudi Aramco sejak 2014, yakni untuk berinvestasi di Kilang Cilacap bersama dengan PT Pertamina (Persero). Namun, sampai sekarang nasib investasi tersebut masih digantung.
Joint Venture Development Agreement (JVDA) antara Pertamina dengan Saudi Aramco mulanya akan berakhir di akhir Juni 2019. Namun kesepakatan ini diperpanjang sampai akhir September 2019. Setelah diperpanjang sampai September, JDVA kembali diperpanjang lagi sampai Oktober 2019.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan pengembangan Kilang Cilacap sudah terjalin kesepakatan pada bulan Desember 2019. Jika sampai Desember belum terjalin kesepakatan, maka Pemerintah akan mencari alternatif lain. Salah satunya dengan mencari mitra baru.
(dru) Next Article Jadi Menteri ESDM, Arifin Tasrif Bakal Angkat Wamen Baru?
Most Popular