
Kookmin Kuasai Bukopin, Stanchart & Astra Jual Saham Permata
Monica Wareza, CNBC Indonesia
04 November 2019 07:45

5. Raih Laba di Q3, EXCL Berhasil Cetak Laba 9 Bulan Rp 498 M
Emiten telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk (EXCL) berhasil membukukan laba bersih pada 9 bulan pertama tahun ini atau per September 2019 setelah sempat menderita kerugian pada periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI), EXCL tercatat memperoleh laba bersih sebesar Rp 498,41 miliar, membaik dari rugi bersih senilai Rp 144,81 miliar yang diderita pada periode yang sama tahun lalu.
6. Setelah OJK, BEI Ikut Cecar Perusahaan Bentjok
Ternyata tak hanya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang melakukan pemeriksaan terkait dengan dugaan pelanggaran UU Perbankan yang dilakukan oleh emiten properti milik Benny Tjokrosaputro (Bentjok), PT Hanson International Tbk (MYRX).
Bursa Efek Indonesia (BEI) ternyata juga telah melakukan hal serupa yakni dengan meminta penjelasan secara langsung dan tertulis kepada manajemen perusahaan tersebut.
7. Mandiri Targetkan Transaksi E-Money Tembus Rp 13 T di 2019
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menargetkan nilai transaksi uang elektronik atau e-money mencapai Rp 13 triliun hingga akhir 2019. Target ini naik 30-35% dibandingkan dengan tahun lalu.
Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan transaksi e-money ini sebagai salah satu dukungan terhadap gerakan non tunai selain sebagai tujuan bisnis perusahaan.
8. Bergerak tak Wajar, BEI Suspensi Saham Properti Milik Tahir
Bursa Efek Indonesia menghentikan saham PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO) dari pasar regular dan tunai setelah harga saham naik hampir 50%. BEI meminta investor mempertimbangkan secara matang informasi sebelum mengambil keputusan investasi pada saham ini.
"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang siggnifikan, pada saham MPRO, dalam rangka cooling down, BEI memandang perlu penghentian sementara saham MPRO," kata Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Lidia M. Panjaitan. (sef/sef)
Emiten telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk (EXCL) berhasil membukukan laba bersih pada 9 bulan pertama tahun ini atau per September 2019 setelah sempat menderita kerugian pada periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI), EXCL tercatat memperoleh laba bersih sebesar Rp 498,41 miliar, membaik dari rugi bersih senilai Rp 144,81 miliar yang diderita pada periode yang sama tahun lalu.
Ternyata tak hanya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang melakukan pemeriksaan terkait dengan dugaan pelanggaran UU Perbankan yang dilakukan oleh emiten properti milik Benny Tjokrosaputro (Bentjok), PT Hanson International Tbk (MYRX).
Bursa Efek Indonesia (BEI) ternyata juga telah melakukan hal serupa yakni dengan meminta penjelasan secara langsung dan tertulis kepada manajemen perusahaan tersebut.
7. Mandiri Targetkan Transaksi E-Money Tembus Rp 13 T di 2019
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menargetkan nilai transaksi uang elektronik atau e-money mencapai Rp 13 triliun hingga akhir 2019. Target ini naik 30-35% dibandingkan dengan tahun lalu.
Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan transaksi e-money ini sebagai salah satu dukungan terhadap gerakan non tunai selain sebagai tujuan bisnis perusahaan.
8. Bergerak tak Wajar, BEI Suspensi Saham Properti Milik Tahir
Bursa Efek Indonesia menghentikan saham PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO) dari pasar regular dan tunai setelah harga saham naik hampir 50%. BEI meminta investor mempertimbangkan secara matang informasi sebelum mengambil keputusan investasi pada saham ini.
"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang siggnifikan, pada saham MPRO, dalam rangka cooling down, BEI memandang perlu penghentian sementara saham MPRO," kata Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Lidia M. Panjaitan. (sef/sef)
Pages
Most Popular