
Liar Lagi, 2 Hari Saham Emiten Properti Tahir Melesat 50%
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
31 October 2019 15:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO) milik keluarga taipan Dato' Sri Tahir kembali bergerak liar pada perdagangan hari ini, Kamis (31/10/2019). Saham emiten yang sebelumnya bernama PT Propertindo Mulai Investma Tbk ini, dalam 2 hari menguat hampir 50%.
Data BEI mencatat, hingga pukul 15.20 WIB, harga saham MPRO tercatat naik 24,59% ke level Rp 2.280/saham. Volume perdagangan tercatat mencapai 440,40 ribu senilai Rp 961,6 juta.
Pada perdagangan Rabu kemarin harga saham MPRO tercatat menguat 24,91%. Artinya dalam dua hari perdagangan ini sudah naik 49,5%.
MPRO merupakan perusahaan properti milik keluarga Sri Dato Tahir, di mana Jonathan Tahir tercatat memiliki 34% kepemilikan saham perusahaan ini.
Dato Sri Tahir memiliki 17% saham, Jane Dewi Tahir memiliki 8,5%, Dewi Vitoria Riady 8,5%, Grace Dewi Riady 8,5% serta beberapa pihak lainnya. Publik tercatat hanya memilik 1,15% saham di perusahaan ini.
Dari sisi kinerja, sebenarnya tidak terlalu mumpuni. Perseroan memang belum melaporkan kinerja kuartal III-2019.
Namun bila disimak laporan semester I atau enam bulan pertama 2019, pendapatan perseroan tercatat drop 49,70% menjadi Rp 6,2 miliar dari Rp 12,33 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Beban usaha perseroan sebenarnya turun tajam 52,85% menjadi Rp 4,44 miliar dari Rp 9,41 miliar. Namun sayang rugi bersih perseroan malah melesat Rp 28,61 miliar dari rugi bersih Rp 23,22 miliar.
(hps/tas) Next Article Saham Properti Tahir Liar Lagi, BEI Hentikan Perdagangannya
Data BEI mencatat, hingga pukul 15.20 WIB, harga saham MPRO tercatat naik 24,59% ke level Rp 2.280/saham. Volume perdagangan tercatat mencapai 440,40 ribu senilai Rp 961,6 juta.
Pada perdagangan Rabu kemarin harga saham MPRO tercatat menguat 24,91%. Artinya dalam dua hari perdagangan ini sudah naik 49,5%.
MPRO merupakan perusahaan properti milik keluarga Sri Dato Tahir, di mana Jonathan Tahir tercatat memiliki 34% kepemilikan saham perusahaan ini.
Dato Sri Tahir memiliki 17% saham, Jane Dewi Tahir memiliki 8,5%, Dewi Vitoria Riady 8,5%, Grace Dewi Riady 8,5% serta beberapa pihak lainnya. Publik tercatat hanya memilik 1,15% saham di perusahaan ini.
Dari sisi kinerja, sebenarnya tidak terlalu mumpuni. Perseroan memang belum melaporkan kinerja kuartal III-2019.
Namun bila disimak laporan semester I atau enam bulan pertama 2019, pendapatan perseroan tercatat drop 49,70% menjadi Rp 6,2 miliar dari Rp 12,33 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Beban usaha perseroan sebenarnya turun tajam 52,85% menjadi Rp 4,44 miliar dari Rp 9,41 miliar. Namun sayang rugi bersih perseroan malah melesat Rp 28,61 miliar dari rugi bersih Rp 23,22 miliar.
(hps/tas) Next Article Saham Properti Tahir Liar Lagi, BEI Hentikan Perdagangannya
Most Popular