Wow! Harga CPO Terus Catatkan Rekor Tertingginya
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
30 October 2019 10:56
Jakarta, CNBC Indonesia - Seolah tak ada habisnya, harga komoditas minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) terus mengalami kenaikan dan mencetak rekor tertinggi barunya.
Melemahnya mata uang ringgit Malaysia terhadap dolar Amerika Serikat (AS) serta kenaikan harga minyak substitusi jadi pendorong naiknya harga CPO.
Sejak 14-29 Oktober 2019, harga CPO kontrak pengiriman Januari 2020 di Bursa Malaysia Derivatif telah mencatatkan kenaikan sebesar 12% secara point to point.
Pada 10.30 WIB harga CPO berada di level 2.453 ringgit/ton atau naik 1,5% dibanding harga penutupan kemarin.
Kenaikan harga CPO dipicu oleh dua hal yaitu melemahnya ringgit terhadap dolar AS dan naiknya harga minyak nabati substitusi.
Pertama ringgit melemah terhadap dolar AS sebesar 0,05% pada hari ini. Pelemahan tersebut menyebabkan harga CPO yang dibanderol dengan ringgit jadi lebih murah bagi pemegang mata uang asing.
Murahnya harga CPO dapat memicu naiknya permintaan komoditas ini yang akhirnya bisa menyebabkan harga CPO melonjak.
Sentimen positif kedua berasal dari kenaikan harga beberapa minyak nabati lain. Melansir Reuters, minyak sawit Dalian kontrak Januari diperdagangkan naik 2,1% berada di level 5.234 yuan.
Minyak kedelai kontrak Dalian juga naik hingga 0,9%, harga minyak kedelai AS yang diperdagangkan di bursa Chicago Board of Trade naik 0,1%
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/tas) Next Article Bursa Malaysia Libur, Bagaimana Prospek Harga CPO Ke Depan?
Melemahnya mata uang ringgit Malaysia terhadap dolar Amerika Serikat (AS) serta kenaikan harga minyak substitusi jadi pendorong naiknya harga CPO.
Sejak 14-29 Oktober 2019, harga CPO kontrak pengiriman Januari 2020 di Bursa Malaysia Derivatif telah mencatatkan kenaikan sebesar 12% secara point to point.
Kenaikan harga CPO dipicu oleh dua hal yaitu melemahnya ringgit terhadap dolar AS dan naiknya harga minyak nabati substitusi.
Pertama ringgit melemah terhadap dolar AS sebesar 0,05% pada hari ini. Pelemahan tersebut menyebabkan harga CPO yang dibanderol dengan ringgit jadi lebih murah bagi pemegang mata uang asing.
Murahnya harga CPO dapat memicu naiknya permintaan komoditas ini yang akhirnya bisa menyebabkan harga CPO melonjak.
Sentimen positif kedua berasal dari kenaikan harga beberapa minyak nabati lain. Melansir Reuters, minyak sawit Dalian kontrak Januari diperdagangkan naik 2,1% berada di level 5.234 yuan.
Minyak kedelai kontrak Dalian juga naik hingga 0,9%, harga minyak kedelai AS yang diperdagangkan di bursa Chicago Board of Trade naik 0,1%
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/tas) Next Article Bursa Malaysia Libur, Bagaimana Prospek Harga CPO Ke Depan?
Most Popular