Internasional

Saat Perang Dagang Jadi Boomerang Bagi Ekonomi AS dan China

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
28 October 2019 07:31
Laba Industri China Jeblok
Foto: Infografis/Pertumbuhan Ekonomi China/Edward Ricardo
Laba industri di China turun di September 2019. Penurunan terjadi seiring dengan menurunnya harga jual ke produsen akibat ekonomi yang melambat karena perang dagang yang berlarut-larut antara AS dan China.

Dari data Badan Statistik Nasional (NBS), keuntungan industri turun 5,3% menjadi 575,6 miliar yuan (US$ 81,48 miliar) jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2018 lalu (YoY). Atau turun 2% jika dibandingkan dengan data Agustus.

Perang dagang telah memberi tekanan pada sektor industri di negara tirai bambu ini. Bukan hanya ketidakstabilan, tarif yang tidak wajar juga membebani industri.

Beijing pun telah melakukan sejumlah langkah stimulus untuk menekan efek buruk ini. Jebloknya laba industri ini merupakan yang terburuk sejak 2015 lalu.

Meskipun laba perusahaan turun, ditegaskan NBS, sektor manufaktur mencatat sedikit perbaikan. Di mana kinerja pabrik dan produk industri tumbuh lebih baik dari perkiraan.

Tapi sayangnya, harga jual ke produsen menjadi barometer utama tingkat profitabilitas perusahaan turun. Penurunan bahkan terjadi tiga tahun terakhir akibat pertumbuhan ekonomi China yang turun ke level terendah, selama 30 tahun terakhir di kuartal III ini.

Jika diakumulasi dari Januari hingga September 2019, laba perusahaan industri China turun 2,1% (YoY). Laba BUMN turun 9,6%, sementara swasta naik 5,4%.

Keuntungan sektor migas, batu bara dan pemrosesan bahan bakar lainnya turun 53,5% dalam 9 bulan terakhir. Industri pengolahan besi juga turun 41,8%.

Keuntungan manufaktur mobil juga turun 16,6%. Sementara tekstil juga turun 4,3%.

Pertumbuhan China diprediksi hanya akan dikisaran 6,2% pada tahun ini. Sementara di 2020, ekonomi China diprediksi hanya tumbuh 5,9%.

PDB China di Q3 ini tercatat hanya 6,0% (YoY). Pemerintah China juga sempat menyebutkan tahun ini ekonomi negara itu bakal sangat sulit.

[Gambas:Video CNBC]





(sef/sef)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular