Internasional

Trump Sebut China Curang, Api Perang Dagang Nyala Lagi!

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
13 November 2019 11:54
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sepertinya menyulut kembali eskalasi ketegangan perang dagang dengan China
Foto: Infografis/ Kronologi perang dagang AS-China belum temukan titik terang/Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sepertinya menyulut kembali eskalasi ketegangan perang dagang dengan China.

Dalam pernyataan yang dibuatnya di Economic Club of New York Selasa (12/11/2019), Trump tak segan menyebut China kerap berlaku curang dalam perdagangan.

"Aku tidak akan mengatakan kata "curang". tapi tidak ada yang lebih curang dari China," katanya dilansir dari AFP.

Menurutnya selama ini tindakan curang China telah membuat AS rugi besar, terutama bagi petani dan pekerja manufaktur negara itu.


Ia pun mengatakan posisi AS kini memang tengah coba direbut oleh sejumlah negara.

Trump mengaku dirinya percaya, jika ia tak melakukan apapun, hal itu akan menyakiti bahkan membunuh AS.

Dalam kesempatan yang sama, presiden kontroversial ini juga menyinggung kembali pembicaraan damai fase pertama dengan China.

Meski sudah sepakat akan berdamai sejak Oktober, Washington dan AS hingga kini belum menandatangani perjanjian resmi poin-poin perdamaian.

"Saya katakan kepada kalian semua: Jika kita tidak segera membuat kesepakatan [dengan China], kita akan secara substansial menaikkan semua tarif. Tarif-tarif akan kembali naik dengan sangat substansial," jelas Trump.


Sebelumnya Trump sudah menerapkan kenaikan tarif hingga 25% pada barang-barang China senilai US$ 250 miliar dan 15% pada barang senilai US$ 112 miliar.

Negara adidaya itu juga telah menerapkan kenaikan tarif baru sebesar 15% ke US$ 156 miliar barang China di Desember 2019 nanti.

Trump Sebut China Curang, Api Perang Dagang Menyala Lagi?Foto: Infografis/Saling balas serangan AS VS CHINA/Aristya Rahadian krisabella


Sementara itu tangan kanan pemerintah China yang juga pemimpin redaksi media pemerintah Global Times, Hu Xijin mengatakan tidak ada yang baru dari pidato Trump.

"Terlalu banyak kritik dan komplen tentang China dari Presiden Trump," katanya dikutip dari The Straits Times.

"Hal yang sama juga diutarakan pejabat senior AS membuat semua orang bosan. Sepertinya administrasi AS sangat percaya kebohongan yang berulang kali diutarakan bisa jadi kebenaran."

Sebelumnya AS juga menyebut China tengah melakukan propaganda di media.

Hal ini terkait ungkapan China yang menyebutkan bahwa AS sudah bersedia membatalkan semua tarif dagang yang dibebankan ke negara itu.

Perang dagang sudah terjadi sejak maret 2018. Perang dagang melalui sanksi tarif, bukan hanya diberikan AS ke China tapi ke banyak negara yang tidak sepaham dengan AS.

[Gambas:Video CNBC]




(sef/sef) Next Article Top! Nego Perang Dagang Bakal Deal, Trump Temui Wakil China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular