Internasional

Siap-siap AS-China Panas Lagi, Trump Resmi Teken UU Hong Kong

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
28 November 2019 07:03
Siap-siap AS-China Panas Lagi, Trump Resmi Teken UU Hong Kong
Foto: Infografis/Perang Dagang AS-China/Edward Ricardo
Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ternyata sudah menandatangani dua UU yang mendukung para pendemo Hong Kong. UU itu resmi menjadi hukum di AS, Rabu (27/11/2019) waktu setempat.

"Saya menandatangani UU ini untuk menghormati Presiden China Xi dan orang-orang Hong Kong," kata Trump dalam sebuah pernyataan dikutip dari CNBC International.


"Ini disah-kan dengan harapan bahwa para pemimpin dan perwakilan China dan Hong Kong akan dapat menyelesaikan perbedaan mereka secara damai, yang mengarah pada perdamaian jangka panjang dan kemakmuran bagi semua."

Sebelumnya, DPR dan Senat AS memang sudah meloloskan UU yang bernama UU Hak Asasi Manusia (HAM) dan Demokrasi Hong Kong. UU itu diserahkan ke Trump sejak pekan lalu untuk ditanda-tangani guna menjadi aturan resmi.


Intinya UU itu adalah bakal ada perwakilan AS yang melakukan tinjauan secara tahunan terhadap otonomi Hong Kong. Tinjauan ini akan menjadi syarat bagi kawasan itu jika ingin melakukan aktivitas perdagangan dengan AS.

UU ini juga memungkinkan AS menjatuhkan sanksi terhadap pejabat yang bertanggung jawab atas pelanggaran HAM di Hong Kong. Selain UU ini, ada pula UU soal penghentian ekspor senjata untuk penanganan massa ke Hong Kong.



Sebelumnya, seorang pejabat yang dekat dengan pembicaraan damai mengatakan isu Hong Kong sangat potensial mempengaruhi proses pembicaraan dagang.

"China akan merespon ... apalagi jika Trump menandatangani ini hingga menjadi hukum," katanya pekan lalu.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan upaya legislasi AS itu sebagai intervensi ke internal China dan mengguncang hubungan dua negara.

"Saat ini, hubungan AS-China di titik kritis," kata Wang berbicara di depan mantan sekretaris pertahanan AS dalam sebuah pertemuan di Beijing, sebagaimana diberitakan media yang sama.

"Kami kecewa melihat politisi AS mengotori, menyerang dan memfitnah China hingga mendekati level yang menggila."

Ia menuding politisi AS berusaha menghancurkan Hong Kong. Bahkan mengancam akan membalas tindakan parlemen AS.

"Pengesahan Undang-Undang Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Hong Kong memanjakan penjahat yang kejam" katanya lagi sebagaimana ditulis AFP.

Menurut mantan duta besar Amerika untuk China, hubungan AS-China akan diujung tanduk jika Trump menandatangani UU HAM tersebut.

"Saya kira UU ini tidak akan membantu para pemrotes mencapai tujuan mereka. Kedua, ini berdampak pada hubungan AS-China. Saya pikir ini akan memperburuk hubungan," kata Max Baucus, yang pernah ditunjuk sebagai duta besar oleh Presiden Barack Obama sebagaimana dikutip dari CNBC International.

"Langkah ini juga akan menyebabkan lebih banyak ketidakpastian mengenai perjanjian perdagangan yang sedang diupayakan."

"Kedengarannya bagus untuk politisi Amerika. Kedengarannya bagus untuk Presiden Trump. Ada visi garis besar yang luar biasa untuk itu: standar untuk hak asasi manusia," katanya lagi.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular