
Internasional
Saat Perang Dagang Jadi Boomerang Bagi Ekonomi AS dan China
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
28 October 2019 07:31

Ekonomi AS sendiri misalnya, mengalami pelemahan signifikan. Pesanan baru di sektor manufaktur yang menjadi kunci ekonomi investasi bisnis, turun lebih dari yang diprediksi pada September.
Dari data Departemen Perdagangan, pesanan barang modal non-perdagangan turun 0,5%. Pesanan sejumlah barang, belum termasuk pesawat, seperti transportasi, kendaraan bermotor dan komponenenya serta komputer dan produk elektronik.
Padahal ini menjadi tolak ukur rencana belanja bisnis yang akan datang. Data pesanan Agustus juga direvisi turun ke 0,6% dari yang dilaporkan sebelumnya 0,4%.
"Data-data ini volatile (mudah berubah), tapi melalui volatilitas, tren-nya memang signifikan turun," kata Ekonom High Frequency Economics AS Jim O'Sullivan sebagaimana dilansir dari Reuters.
Sementara itu, pesanan barang modal intik naik 1% secara tahunan. Namun pengiriman barang turun 0,7% di September lalu.
Pengiriman barang modal inti menjadi salah satu indikator untuk menghitung pengeluaran peralatan guna menghitung PDB pemerintah.
Sebelumnya, bank sentral AS, The Federal Reserve telah memangkas suku bunga dua kali pada tahun ini. Investor-pun menunggu pemangkasan lainnya yang mungkin akan dilakukan saat Dewan Gubernur The Fed (FOMC).
Keyakinan investor bertambah seiring perlambatan ekonomi global. The Fed sendiri akan melakukan pertemuan guna menentukan suku bunga 29-30 Oktober nanti.
Apalagi sektor manufaktur yang memiliki porsi sekitar 11% dalam ekonomi AS kini tengah terseok-seok. Perang dagang menyebabkan hal ini, di mana ketegangan merusak kepercayaan dan investasi bisnis serta ketidakpastian prospek ke depan.
BERLANJUT KE HAL 3>>>> (sef/sef)
Dari data Departemen Perdagangan, pesanan barang modal non-perdagangan turun 0,5%. Pesanan sejumlah barang, belum termasuk pesawat, seperti transportasi, kendaraan bermotor dan komponenenya serta komputer dan produk elektronik.
Padahal ini menjadi tolak ukur rencana belanja bisnis yang akan datang. Data pesanan Agustus juga direvisi turun ke 0,6% dari yang dilaporkan sebelumnya 0,4%.
Sementara itu, pesanan barang modal intik naik 1% secara tahunan. Namun pengiriman barang turun 0,7% di September lalu.
Pengiriman barang modal inti menjadi salah satu indikator untuk menghitung pengeluaran peralatan guna menghitung PDB pemerintah.
Sebelumnya, bank sentral AS, The Federal Reserve telah memangkas suku bunga dua kali pada tahun ini. Investor-pun menunggu pemangkasan lainnya yang mungkin akan dilakukan saat Dewan Gubernur The Fed (FOMC).
Keyakinan investor bertambah seiring perlambatan ekonomi global. The Fed sendiri akan melakukan pertemuan guna menentukan suku bunga 29-30 Oktober nanti.
Apalagi sektor manufaktur yang memiliki porsi sekitar 11% dalam ekonomi AS kini tengah terseok-seok. Perang dagang menyebabkan hal ini, di mana ketegangan merusak kepercayaan dan investasi bisnis serta ketidakpastian prospek ke depan.
BERLANJUT KE HAL 3>>>> (sef/sef)
Next Page
Laba Industri China Jeblok
Pages
Most Popular