
Menahan Tangis, Rini Soemarno Pamit di Kementerian BUMN
Monica Wareza, CNBC Indonesia
23 October 2019 16:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Suasana haru biru melingkupi gedung Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Rabu sore ini (23/10/2019). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) periode 2014-2019 Rini Soemarno terlihat menahan tangis saat menyampaikan kata perpisahan dalam acara serah terima jabatan (sertijab) kepada suksesornya, Erick Thohir.
Erick akan menggantikan Rini dan menjabat Menteri BUMN periode 2019-2024. Sebelumnya Rini adalah Menteri BUMN Kabinet Kerja 2014-2019 dan dilantik pada 26 Oktober 2014. Rini sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan era Kabinet Gotong Royong pada 2001-2004.
"Eselon I, II, III, IV, dan karyawan BUMN dan direksi BUMN, Assalamualaikum ...[dengan menahan tangis]," ucap Rini dalam pidato perpisahannya di depan khalayak.
"Buat saya kebanggaan ada di sini. Persisnya 5 tahun kurang 6 hari yang lalu saya sertijab dengan Pak Dahlan [Dahlan Iskan]. Thanks kementerian dan direksi BUMN yang dukung sehingga saya bisa selesaikan tugas insya Allah dengan baik," kata Rini dengan suara berat, seperti menahan rasa yang mendalam.
"BUMN 5 tahun berubah cukup banyak, bisa jadi pondasi yang bisa diteruskan jadi makin kuat sehat dan berkiprah bukan di Indonesia saja tapi seluruh dunia," kata mantan bos Grup Astra International ini.
Rini menjelaskan, banyak pekerjaan rumah bagi menteri BUMN yang baru, mulai dari program holding BUMN, yang ditargetkan sub-holding BUMN yang diharapkan bisa menjadi superholding seperti BUMN Singapura yakni Temasek.
"Yang baru ada Perhutani, [holding BUMN] perkebunan di bawah PTPN III, migas, tambang [holding BUMN] di bawah Inalum dan Pupuk Indonesia [holding BUMN pupuk] yang sudah disetujui oleh presiden tapi perubahan sahamnya belum masuk, semua ada, [lalu] holding BUMN farmasi. Sudah di tandatangani Presiden, ini hal-hal yang perlu diselesaikan [Menteri BUMN baru]."
Selain beberapa holding tersebut, Rini mengatakan sejumlah PR holding BUMN lain yakni holding BUMN sektor perumahan dan konstruksi, serta perasuransian.
(tas) Next Article Jokowi Ultimatum Erick Thohir Jadi Menteri BUMN, Apa Itu?
Erick akan menggantikan Rini dan menjabat Menteri BUMN periode 2019-2024. Sebelumnya Rini adalah Menteri BUMN Kabinet Kerja 2014-2019 dan dilantik pada 26 Oktober 2014. Rini sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan era Kabinet Gotong Royong pada 2001-2004.
"Eselon I, II, III, IV, dan karyawan BUMN dan direksi BUMN, Assalamualaikum ...[dengan menahan tangis]," ucap Rini dalam pidato perpisahannya di depan khalayak.
"Buat saya kebanggaan ada di sini. Persisnya 5 tahun kurang 6 hari yang lalu saya sertijab dengan Pak Dahlan [Dahlan Iskan]. Thanks kementerian dan direksi BUMN yang dukung sehingga saya bisa selesaikan tugas insya Allah dengan baik," kata Rini dengan suara berat, seperti menahan rasa yang mendalam.
Rini menjelaskan, banyak pekerjaan rumah bagi menteri BUMN yang baru, mulai dari program holding BUMN, yang ditargetkan sub-holding BUMN yang diharapkan bisa menjadi superholding seperti BUMN Singapura yakni Temasek.
"Yang baru ada Perhutani, [holding BUMN] perkebunan di bawah PTPN III, migas, tambang [holding BUMN] di bawah Inalum dan Pupuk Indonesia [holding BUMN pupuk] yang sudah disetujui oleh presiden tapi perubahan sahamnya belum masuk, semua ada, [lalu] holding BUMN farmasi. Sudah di tandatangani Presiden, ini hal-hal yang perlu diselesaikan [Menteri BUMN baru]."
Selain beberapa holding tersebut, Rini mengatakan sejumlah PR holding BUMN lain yakni holding BUMN sektor perumahan dan konstruksi, serta perasuransian.
(tas) Next Article Jokowi Ultimatum Erick Thohir Jadi Menteri BUMN, Apa Itu?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular