Kabar Baik Soal Frekuensi, Saham ISAT Terbang & FREN Amblas

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
22 October 2019 16:45
Spekulasi mengenai regulasi frekuensi yang bisa dipertahankan pasca merger tampaknya menjadi katalis investor memborong saham ini.
Foto: Indosat (CNBC Indonesia)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Indosat Tbk (ISAT) pada perdagangan hari ini, Selasa (22/10/2019) ditutup naik tinggi. Spekulasi mengenai regulasi frekuensi yang bisa dipertahankan pascamerger operator telekomunikasi tampaknya menjadi katalis investor memborong saham ini.

Data perdagangan mencatat, harga saham berkode ISAT naik 9,71% ke level Rp 3.390/saham. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 27,65 juta unit senilai Rp 91,18 miliar.


Hari ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyampaikan hasil pertemuan dengan operator terkait alokasi spektrum atau pita frekuensi pascamerger.

Kominfo sedang mencari formula agar pemain dominan dalam frekuensi tidak perlu mengembalikan frekuensinya ke pemerintah, setelah perusahaannya dilebur menjadi satu dan membangun perusahaan baru atau merger.

Pengembalian frekuensi merupakan satu isu sensitif bagi perusahaan telekomunikasi. Ini yang membuat operator telekomunikasi tak melanjutkan rencana konsolidasi.

Pasalnya, rencana konsolidasi operator enggan direalisasikan karena harus mengembalikan frekuensi kepada pemerintah. Padahal bagi operator frekuensi merupakan modal utama untuk pengembangan produk.

Adapun saham emiten telekomunikasi lainnya turun seperti PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) turun 1,88% di level Rp 157/saham, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik 0,71% di level Rp 4.230/saham, dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik tipis 0,57% di level Rp 3.520/saham.
(hps/tas) Next Article Setelah Terpuruk 4 Hari, Saham Indosat Mulai Bangkit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular