
Analisis
Ada Pertanda Investor Mulai Tinggalkan Emas, Harga Turun?
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
22 October 2019 13:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia melemah 0,5% pada perdagangan kemarin. Hari ini, harga si logam mulia tidak banyak bergerak.
Pada Selasa (22/10/2019) pukul 13:53 WIB, harga emas di pasar spot berada di US$ 1.486,66/troy ons. Naik 0,1% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Sudah agak lama harga emas tidak menyentuh level psikologis US$ 1.500/troy ons. Bisa jadi, hal tersebut merupakan sinyal komoditas ini sudah tidak menarik lagi di mata investor.
Salah satu tanda emas mulai ditinggalkan sebagai aset investasi adalah turunnya posisi bullish, artinya investor yang memegang posisi beli emas sudah mulai berkurang. Berdasarkan laporan CNBC International, hedge fund dan money manager sudah mengurangi posisi bullish dalam kontrak emas dan perak di Comex. Selain itu data dari Commodity Futures Trading Commission's (CFTC) menunjukkan posisi net buy emas pada pekan lalu turun menjadi 253.000 kontrak dari sebelumnya 275.600 kontrak di bursa berjangka Chicago dan New York.
Sentimen pelaku pasar yang membaik sepertinya membuat daya tarik emas menjadi berkurang. Ketika sentimen membaik, maka pelaku pasar akan masuk ke aset-aset berisiko, dan aset aman (safe haven) seperti emas yang tidak memberikan imbal hasil akan ditinggalkan.
Emas sebenarnya masih diuntungkan oleh peluang kembali dipangkasnya suku bunga di Amerika Serikat (AS). Berdasarkan data FedWacth milik CME Group, pelaku pasar melihat probabilitas bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan memangkas suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 1,5-1,75% sangat tinggi, tepatnya 92,5%.
Pemangkasan suku bunga oleh The Fed seharusnya berdampak positif bagi emas. Harga emas dunia dibanderol dengan dolar AS, kala The Fed memangkas suku bunga dolar AS akan melemah. Harga emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, permintaan bisa meningkat, dan harganya pun berpeluang menguat.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Pada Selasa (22/10/2019) pukul 13:53 WIB, harga emas di pasar spot berada di US$ 1.486,66/troy ons. Naik 0,1% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Sudah agak lama harga emas tidak menyentuh level psikologis US$ 1.500/troy ons. Bisa jadi, hal tersebut merupakan sinyal komoditas ini sudah tidak menarik lagi di mata investor.
Sentimen pelaku pasar yang membaik sepertinya membuat daya tarik emas menjadi berkurang. Ketika sentimen membaik, maka pelaku pasar akan masuk ke aset-aset berisiko, dan aset aman (safe haven) seperti emas yang tidak memberikan imbal hasil akan ditinggalkan.
Emas sebenarnya masih diuntungkan oleh peluang kembali dipangkasnya suku bunga di Amerika Serikat (AS). Berdasarkan data FedWacth milik CME Group, pelaku pasar melihat probabilitas bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan memangkas suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 1,5-1,75% sangat tinggi, tepatnya 92,5%.
Pemangkasan suku bunga oleh The Fed seharusnya berdampak positif bagi emas. Harga emas dunia dibanderol dengan dolar AS, kala The Fed memangkas suku bunga dolar AS akan melemah. Harga emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, permintaan bisa meningkat, dan harganya pun berpeluang menguat.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Next Page
Analisis Teknikal
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular