Usai Stock Split, Saham MDKA Malah Babak Belur

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
22 October 2019 11:40
Paska Stock Split saham Merdeka Cooper malah terkoreksi
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten tambang emas, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) terus ditransaksikan di zona merah sejak perusahaan secara resmi memecah nilai nominal saham (stock split) pada Jumat pekan lalu (18/10/2019).

Selain itu, volume perdagangan saham MDKA juga di bawah rata-rata transaksi hariannya yang ada di 89,38 juta unit.

Pada perdagangan sesi I Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (22/10/2019) tepatnya pukul 10:44 WIB harga saham MDKA melemah 2,02% ke level Rp 1.210/unit saham dengan volume perdagangan di 31,69 juta unit.

Lalu, kemarin (21/10/2019), data pasar menunjukkan saham MDKA ditutup melemah 1,2% dengan volume perdagangan sebesar 58,77 juta unit transaksi.

Untuk diketahui, sebelum stock split, harga saham perusahaan ditransaksikan kisaran Rp 6.000/unit saham.

Sebagai informasi manajemen MDKA menyampaikan rencana stock split perusahaan pada 3 September 2019 sebagai salah satu agenda dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), di mana hasil keputusan RUPSLB menyetujui rencana tersebut.

MDKA memecah nilai nominal sahamnya dengan nilai rasio 1:5. Alhasil per 18 Oktober 2019, nilai nominal saham yang semula sebesar Rp 100/unit saham dipecah menjadi Rp 20/unit saham. Kemudian, jumlah saham perusahaan yang terdaftar di BEI menjadi 21,9 miliar unit dari sebelumnya hanya 4,38 miliar unit.

Dalam keterbukaan informasi yang dirilis hari ini, manajemen perusahaan menyampaikan dengan jumlah saham yang lebih banyak dan harga saham yang lebih kecil diharapkan dapat meningkatkan daya beli investor ritel untuk berinvestasi pada saham MDKA.

Hal serupa sebelumnya sudah disampaikan oleh Presiden Direktur MDKA Tri Boewono selepas RUPSLB.

"Salah satu tujuan dari stock split adalah membuat harga saham menjadi lebih rendah dan lebih murah sehingga memiliki valuasi yang sangat menarik bagi investor. Dengan demikian, dampak positif terhadap likuiditas perdagangan saham pada akhirnya akan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham MDKA," ungkap Boewono, Rabu (25/9/2019).

Tidak seperti ekspektasi manajemen MDKA, harga saham yang lebih murah tampaknya belum mampu memantik aksi beli pelaku pasar.
(dwa/hps) Next Article Stock Split, Harga Saham Anak Usaha Saratoga Bakal Rp 1200-an

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular