BTN Tunda RUPSLB, WIKA Realty Mau IPO

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
21 October 2019 07:50
BTN Tunda RUPSLB, WIKA Realty Mau IPO
Foto: Pasar Modal Indonesia merayakan 42 tahun diaktifkannya kembali oleh pemerintah Republik Indonesia, sejak 10 Agustus 1977. (CNBC Indonesia/Monica Wareza)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan bergerak di zona hijau pada perdagangan terakhir di pekan ini, Jumat (18/10/2019). Hingga berita ini diturunkan, indeks saham acuan di Indonesia tersebut menguat 0,09% ke level 6.186,44.

Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga sedang melaju di zona hijau. Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei naik 0,43%, indeks Shanghai menguat 0,13%, indeks Hang Seng terkerek 0,13%, dan indeks Kospi bertambah 0,28%.



Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan hari ini, Senin (21/10/2019).

1.Dapat Surat Menteri BUMN, RUPSLB BTN Diundur Jadi 11 November

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang semestinya digelar pada Jumat 18 Oktober lalu akhirnya diundur hingga 11 November mendatang setelah mendapatkan arahan dari surat Menteri BUMN periode 2014-2019 Rini Soemarno.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen BBTN menegaskan bahwa penyelenggaraan RUPSLB diundur. 

"Namun sebagai tindak panjut surat Menteri BUMN [Rini Soemarno], maka penyelenggaraan RUPSLB akan dilaksanakan menjadi hari Senin tanggal 11 November 2019," tulis manajemen BBTN yang diwakili oleh Direktur BTN Budi Satire dan R Mahelan Prabantarikso dalam surat di BEI, dikutip CNBC Indonesia, Minggu (20/10/2019).

Adapun mata acara pada RUPSLB yang akan digelar pada bulan depan itu tetap yakni perubahan susunan pengurus perseroan.

2.Sah! Jokowi Teken PP, Bio Farma Jadi Pengendali KAEF & INAF

Sah! Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 76 Tahun 2019 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bio Farma. Dengan demikian, Bio Farma akan mengontrol PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) dan PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF).

Melansir dari laman Setkab, Sabtu (19/10), Presiden Jokowi meneken PP tersebut pada 15 Oktober 2019. Pertimbangannya ialah demi memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas usaha Bio Farma.

"Pemerintah memandang perlu menambah penyertaan modal ke dalam Perusahaan Perseroan(Persero) PT Bio Farma," tulis keterangan resmi Setkab, dikutip CNBC Indonesia, Minggu (20/10/2019).



BERLANJUT KE HAL 2>>>>


3.Bentjok Mundur dari Jabatan Komut Hanson International

Pendiri PT Hanson International Tbk (MYRX) yaitu Benny Tjokrosaputro, atau yang biasa dipanggil dengan Bentjok, melepaskan jabatannya sebagai komisaris utama salah satu perusahaan yang sudah lekat dengan namanya sebagai pelaku pasar modal tersebut.

Dalam surat keterangannya kepada Bursa Efek Indonesia, Jumat malam (18/10/19), Bentjok menyatakan pengunduran dirinya akan berlaku sejak tanggal surat tersebut yaitu hari ini juga dan akan dikukuhkan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).

"Adapun mengenai tugas dan tanggung jawab saya selaku komisaris utama akan tetap saya jalanjan sampai dengan disetujuinya pengunduran diri saya dalam RUPSLB," ujar laki-laki yang lahir pada 15 Mei 1969 tersebut.

4.Harga Batu Bara Merosot, Produksi DOID Melambat

Emiten tambang batu bara, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melalui entitas anak, PT Makmur Mandiri Utama (BUMA) mencatatkan perlambatan produksi batu bara pada September 2019.

BUMA mencatat, pada September volume produksi overburden atau pemindahan lapisan penutup sebesar 33,7 juta bcm (bank cubic menter) turun dari tahun lalu 35,3 juta bcm. Sedangkan, produksi batu bara sebesar 4,3 juta ton, lebih rendah dari posisi Agustus 2019 sebesar 4,5 juta ton.

Dalam keterangan yang disampaikan manajemen, produksi overburden lebih rendah karena kelanjutan dari produksi sementara yang melambat di tengah pelemahan harga komoditas batu bara.

"Cuaca mendukung tetapi overburdern lebih rendah karena kelanjutan dari produksi sementara yang melambat dari pelanggan, mengingat ketidakpastian harga batubara," ungkap Investor Relation BUMA yang disiarkan Jumat (18/10/2019).

5.Wika Realty IPO Tahun Depan, Target Himpun Dana Rp 2,5T

Rencana PT Wikaya Karya Tbk (WIKA) mendivestasikan kepemilikan anak usahanya di pasar modal melalui penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) akhirnya akan terlaksana di tahun depan. IPO PT Wijaya Karya Realty ini baru saja mendapatkan restu dari Kementerian BUMN dan akan segera dilangsungkan tahun depan.

Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana mengatakan sesuai dengan rencana awal, besaran saham yang akan didivestasikan perusahaan melalui aksi korporasi ini adalah sebesar 30%. Target dananya yang akan dihimpun dari IPO ini kisaran Rp 2 triliun-Rp 2,5 triliun.

"Wika Realty IPO tahun depan pakai buku Desember. Izin udah keluar kemarin pagi. Kuartal I atau di kuartal II bisa. Targetnya sekitar Rp 2 triliun-Rp 2,5 triliun,30 persen. Untuk transisi masa sisa 2 bulan cari bridging supaya speed-nya naik," kata Tumiyana di kawasan Cikini, Jakarta, Jumat (18/10/2019).

Tak hanya Wika Realty saja, Tumiyana juga menyebut dua anak usaha WIKA lainnya juga akan menyusul namun belum dipastikan mana yang akan lebih dahulu. Sebab, menurut dia PT WIKA Industri & Konstruksi dan PT Wijaya Karya Bitumen sedang dipersiapkan untuk aksi korporasi yang sama.

"Satu antara Wika Realty atau Wika Bitumen atau Wika Konstruksi mana duluan," imbuhnya.
(sef/sef) Next Article Simak Aksi Emiten Kemarin untuk Mulai Perdagangan Hari Ini!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular