Perang Dagang, LPEI Dorong Eksportir Perbesar Porsi ke AS

Monica Ramadhona Wareza, CNBC Indonesia
19 October 2019 12:57
LPEI menilai eksportir Indonesia bisa memanfaatkan peluang terjadinya perang dagang Amerika dan China untuk bisa berkompetisi di pasar Amerika Serikat
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menilai eksportir Indonesia bisa memanfaatkan peluang terjadinya perang dagang Amerika dan China untuk bisa berkompetisi di pasar Amerika Serikat, terutama di sektor non-migas. Disamping itu, Indonesia juga dinilai bisa memberikan momentum tambahan untuk relokasi pabrik milik Amerika dari China.

Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly mengatakan LPEI siap membantu para eksportir untuk meningkatkan transaksi perdagangannya dengan Amerika Serikat, selain itu pihaknya juga akan mendukung Kementerian Luar Negeri untuk mempererat kerjasama ekonomi dengan Amerika Serikat yang sudah berjalan selama 70 tahun.


"Pengenaan tarif dalam konteks perang dagang AS-Tiongkok merupakan disrupsi yang membawa dampak positif dengan memberikan level-playing dan membuka peluang bagi produk ekspor non- migas Indonesia untuk berkompetisi di pasar AS," kata Sinthya dalam panel diskusi US - Indonesia Regional Discussion Forum di ICE BSD, Tangerang, Sabtu (19/10/2019).

Dia menjelaskan, perang Dagang antara AS dan China diperkirakan akan terus mengalami eskalasi menuju full-blown trade war, dimana seluruh ekspor China ke Amerika akan dikenakan tarif tambahan.

Negara-negara lain juga akan diancam dengan pengenaan tarif dan hambatan teknis non-tarif yang semakin keras, dan akan terus meningkat menuju pemilihan Presiden AS tahun 2020.

Bahkan, hasil positif dari review GenerSalized System of Preferences (GSP) Indonesia juga diharapkan akan memberikan momentum tambahan yang diperlukan bagi perusahaan AS untuk mempertimbangkan relokasi pusat produksi dan mengalihkan perdagangan dengan Indonesia.

Hingga saat ini, portofolio pembiayaan LPEI kepada nasabah yang melakukan ekspor ke Amerika mencapai US$ 453 juta. Didominasi oleh komoditi aluminium sebesar 25,7%, kemudian kertas dan furniture dengan porsi masing-masing 12,6% dan 10,3% Targetnya, nilai ekspor yang dibidik ke Amerika bisa mencapai US$ 60 miliar.

Dalam diskusinya ini, LPEI mengundang sejumlah K/L dan Asosiasi berbagai komoditas menghasilkan berbagai kesimpulan terkait pasar, tenaga kerja, regulasi, dan skema pembiayaan yang tepat dalam rangka peningkatan perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat.

Panel diskusi ini juga dilangsungkan sebagai salah satu event memanfaatkan momentum Trade Expo Indonesia ke-34. Pada perhelatan pameran dagang terbesar di Indonesia ini, LPEI juga mengambil peran strategis dengan membawa lebih dari 60 UKM binaanya untuk bertemu dan mendapatkan transaksi dengan para buyer.

Selain itu, LPEI juga didaulat sebagai narasumber untuk berbagai Regional Discussion dan Business Counseling. Trade Expo Indonesia ke 34 ini berlangsung di ICE BSD, Tangerang sejak tanggal 16 Oktober-19 Oktober 2019.



(roy/roy) Next Article Perang Dagang AS-China Reda, Siap-siap Perang Dagang AS-Eropa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular