
Perang Dagang AS-China Reda, Siap-siap Perang Dagang AS-Eropa
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
16 February 2020 15:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China sementara mereda, namun ketegangan perang dagang kembali mencuat antara Washington dan Eropa.
Pada akhir pekan ini, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengaku merasa dirugikan dengan sejumlah kebijakan para pemimpin Eropa atas klaim mereka yang menyebut AS telah mundur dari rantai perdagangan global.
Berbicara dalam sebuah konferensi di Munich, Jerman, Pompeo berusaha meredakan kecemasan Eropa atas perjanjian Trans-Altantik di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.
"Eropa Barat menang, kita menang bersama," kata Pompeo, yang langsung ditentang oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron seperti dikutip AFP, Minggu (16/2/2020).
Pertemuan di Munich merupakan pertemuan tahunan para pimpinan dunia untuk membahas tantangan keamanan yang didominasi oleh kekhawatiran berkurangnya peran Eropa Barat dalam menghadapi China maupun Rusia.
Dalam pidato pembukaan satu hari sebelumnya, Presiden Jerman Frank Walter Steinmeier meminta AS untuk bertindak dan mengorbankan para negara tetangga dan mitra dagang.
"Pernyataan itu tidak mencerminkan kenyataan," balas Pompeo. "Saya senang melaporkan bahwa kematian aliansi transaltantik itu terlalu dibesar-besarkan," tambahnya.
Pompeo mengatakan, Washington telah memainkan peran penting dalam menjaga keamanan Eropa dengan memperkuat sisi timur NATO di perbatasan bersama Rusia, serta memimpin upaya mengalahkan ISIS.
"Apakah Amerika yang menolak komunitas internasional?," tanya Pompeo.
Washington menekankan perlunya kerja sama melawan berbagai ancaman mulai dari ambisi perluasan teritorial Rusia, peningkatan pangkalan militer di Laut China Selatan, hingga aksi teror Iran.
Pemimpin NATO Jens Stoltenberg pun menyuarakan kekecewaan dengan mengeluarkan nada pesimistis saat naik ke panggung.
"Ada kompetisi dalam begitu banyak bidang, dengan begitu banyak aktor yang berbeda tetapi hanya menyesali kita kehilangan jalan," ujar Stoltenberg. "Eropa dan Amerika Utara adalah mitra yang sangat diperlukan," jelasnya.
Namun, Macron justru menyebut bahwa Washington kini tengah berpikir dua kali perihal hubungan dagang dengan Eropa.
"Kami harus memperbarui dan mengubah Eropa menjadi kekuatan politik strategis," katanya.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article PDB Singapura Tumbuh 0,7% di 2019, Terendah Dalam 1 Dekade!
Pada akhir pekan ini, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengaku merasa dirugikan dengan sejumlah kebijakan para pemimpin Eropa atas klaim mereka yang menyebut AS telah mundur dari rantai perdagangan global.
Berbicara dalam sebuah konferensi di Munich, Jerman, Pompeo berusaha meredakan kecemasan Eropa atas perjanjian Trans-Altantik di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.
Pertemuan di Munich merupakan pertemuan tahunan para pimpinan dunia untuk membahas tantangan keamanan yang didominasi oleh kekhawatiran berkurangnya peran Eropa Barat dalam menghadapi China maupun Rusia.
Dalam pidato pembukaan satu hari sebelumnya, Presiden Jerman Frank Walter Steinmeier meminta AS untuk bertindak dan mengorbankan para negara tetangga dan mitra dagang.
"Pernyataan itu tidak mencerminkan kenyataan," balas Pompeo. "Saya senang melaporkan bahwa kematian aliansi transaltantik itu terlalu dibesar-besarkan," tambahnya.
Pompeo mengatakan, Washington telah memainkan peran penting dalam menjaga keamanan Eropa dengan memperkuat sisi timur NATO di perbatasan bersama Rusia, serta memimpin upaya mengalahkan ISIS.
"Apakah Amerika yang menolak komunitas internasional?," tanya Pompeo.
Washington menekankan perlunya kerja sama melawan berbagai ancaman mulai dari ambisi perluasan teritorial Rusia, peningkatan pangkalan militer di Laut China Selatan, hingga aksi teror Iran.
Pemimpin NATO Jens Stoltenberg pun menyuarakan kekecewaan dengan mengeluarkan nada pesimistis saat naik ke panggung.
"Ada kompetisi dalam begitu banyak bidang, dengan begitu banyak aktor yang berbeda tetapi hanya menyesali kita kehilangan jalan," ujar Stoltenberg. "Eropa dan Amerika Utara adalah mitra yang sangat diperlukan," jelasnya.
Namun, Macron justru menyebut bahwa Washington kini tengah berpikir dua kali perihal hubungan dagang dengan Eropa.
"Kami harus memperbarui dan mengubah Eropa menjadi kekuatan politik strategis," katanya.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article PDB Singapura Tumbuh 0,7% di 2019, Terendah Dalam 1 Dekade!
Most Popular