
Simak! Ini Arah IHSG Setelah Pelantikan Jokowi-Amin

Secara teknikal, IHSG bergerak menyamping (sideways) sejak awal tahun, dengan kinerja hingga Selasa kemarin (15/10) masih minus 0,59%.
Pergerakannya sepanjang tahun ini sangat berfluktuasi. Level tertingginya tercapai pada April lalu (18/4) yakni di level 6.636, sedangkan level terendahnya terjadi pada Mei lalu (20/5) yakni 5.767.
Dalam jangka panjang dan menengah, IHSG masih tertekan karena bergerak di bawah nilai rata-ratanya dalam 100 hari (moving average/MA100). Selain itu, IHSG juga masih pada area negatif menurut indikator teknikal Moving Average Convergence/Divergence (MACD).
Tetapi tanda-tanda penguatan mulai terlihat pada indikator tersebut seiring terbentuknya persilangan naik (golden cross), yang menandakan kecenderungan untuk menguat. Ini selaras dengan kinerja mingguan IHSG yang mematahkan pelemahan tren mingguannya dengan persentase penguatan sebesar 0,74% atau 44,5 poin pada akhir pekan kedua Oktober ini.
Ada potensi di sisa tahun ini IHSG akan kembali menguat dengan menguji level 6.350 sebagai penghalang penguatan pertama (support 1), dan menguji level 6.500 sebagai support kedua.
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas)
