Ini Sederet Nama yang Cocok Jadi Menteri Ekonomi versi Pasar

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
15 October 2019 11:07
Sejumlah nama mulai disebut para pelaku pasar untuk mengisi jabatan tersebut.
Foto: Sidang Kabinet Paripurna (CNBC Indonesia / Chandra Gian Asmara)
Jakarta, CNBC Indonesia - Figur atau sosok yang akan mengisi jajaran menteri di bidang ekonomi Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) Jilid II menjadi perhatian para pelaku pasar. Sejumlah nama mulai disebut para pelaku pasar untuk mengisi jabatan tersebut.

Nama menteri keuangan yang paling banyak disebut adalah Sri Mulyani Indrawati yang saat ini masih menjabat di posisi yang sama.

Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma yang menilai Sri Mulyani merupakan figur yang paling pas dan pantas untuk mengurusi keuangan negara.

"Saya lebih suka Bu SMI [Sri Mulyani Indrawati] tetap di Menkeu, ketimbang Menko [Menteri Koordinator Bidang Perekonomian]," kata Suria Dharma, saat dihubungi CNBC Indonesia, Selasa (15/10/2019).


Kepala Riset Divisi Ritel MNC Sekuritas Edwin Sebayang juga menyebut nama yang sama. "Menkeu kandidat pilihan Ibu Dr Sri Mulyani atau Dr Chatib Basri," kata Edwin.

Suria Dharma tak menyebutkan langsung nama yang pantas untuk menduduki kursi Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Yang tiga lagi menantang ini. Apalagi Menperin [Menteri Perindustrian]. Sebaiknya professional," kata Suria.

Sementara Edwin menyebut nama Sandiaga Uno cocok menjadi menjadi Menteri BUMN. "Untuk Meneg BUMN harus diisi dari kalangan pengusaha yaitu Sandiaga Uno," kata Edwin.

Nama Sandiaga muncul ke permukaan setelah Jokowi bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto. Pertemuan yang menyiratkan kemesraan tersebut disebut-sebut win-win solution bahwa adanya 'orang' Prabowo yang masuk kabinet.

"Untuk Menperin saya usul Dwi Soetjipto [mantan Dirut PT Semen Indonesia Tbk dan PT Pertamina yang kini Kepala SKK Migas) dan untuk Mendag sebaiknya dari kalangan pengusaha yang mempunyai pengalaman dan mempunyai jaringan luas di luar negeri seperti Dato Sri Tahir [Mayapada]," kata Edwin.

Ekonom Indef Abra Talattov mengatakan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan jadi perhatian khusus. Pasalnya kedua kementerian ini yang bisa menjadi penggerak ekonomi Indonesia.

"Kementerian Perdagangan punya tugas berat, karena pertumbuhan manufaktur Indonesia di bawah pertumbuhan ekonomi nasional," kata Abra saat wawancara dengan CNBC Indonesia.

Abra menambahkan, saat ini kedua kementerian ini diisi oleh parpol. Banyak desakan dari publik untuk dibenahi, karena kementerian ini syarat dengan kepentingan jangka pendek.

"Kedua kementerian ini harus diisi oleh sosok yang punya inovasi dan diplomasi," tambah Abra.


(hps/tas) Next Article Situasi Pasar Saham Sulit, Butuh Menteri yang Kerja Cepat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular