Bakal Rights Issue, Bank Artos Incar Dana Rp 1,5 T

Market - Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
14 October 2019 14:56
PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) menargetkan suntikan modal sebesar Rp 1,5 triliun, dengan menerbitkan 15 miliar lembar saham baru pada PUT I. Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) menargetkan suntikan modal sebesar Rp 1,5 triliun, dengan menerbitkan 15 miliar lembar saham baru pada Penawaran Umum Terbatas (PUT) I.

"Nilainya Rp 1,5 triliun untuk rencana PMHEMTD (right issue). Kami tidak mendapat informasi pasti, tetapi paling tidak Rp 1,5 triliun kami asumsikan pembeli akan siap (serap)," ujar Plt Direktur Utama Bank Artos Deddy Triyana, dalam public exposes insidentil, Senin (14/10/2019).

Public expose tersebut merupakan permintaan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah harga saham Bank Artos bergerak liar seiring menyebar rumor di pelaku pasar dan media massa soal GoBank tersebut. Sudah 4 kali saham Bank Artos dihentikan sementara alias suspensi hingga Senin ini.

Dalam hitungan sederhana maka harga exercise rights issue Bank Artos berada pada kisaran Rp 100 yang merupakan hasil dari target dana Rp 1,5 triliun dibagi jumlah saham baru sebanyak 15 miliar lembar. Perkiraan harga exercise tersebut sama dengan nilai nominal saham baru, yakni Rp 100.

Meski demikian, Deddy belum mau mengonfirmasi harga exercise untuk rights issue tersebut. Menurutnya, hal tersebut akan disampaikan secara terbuka melalui prospektus yang baru.


Sebelumnya, manajemen Bank Artos memberikan klarifikasi bahwa informasi tersebut bukan berasal dari perseroan. "Kami juga tidak tahu sumber informasi itu dari mana [GoBank]," ujar Deddy Triyana.

Dalam kesempatan itu Deddy mengatakan bahwa perseroan belum pernah melakukan komunikasi terkait isu akan menjadi GoBank. Dia juga menegaskan Bank Artos juga belum pernah berkomunikasi dengan ekosistem manapun, termasuk Gojek.

"Sampai saat ini perseroan tidak melakukan pembicaraan terkait rencana tersebut," ujar Deddy.

Meski demikian, Deddy mengakui bahwa pemegang saham baru akan melakukan transformasi untuk menjadi bank digital. Menurut manajemen, digital bank merupakan masa depan industri perbankan Indonesia.

"Alasan akuisisi ini untuk mengembangkan Bank Artos yang melayani segmen menengah dengan platform digital. Akan ada bisnis model baru dari Bank Artos jadi bank digital. Kenapa? karena segmen itu sedang tumbuh dan juga target market di segmen itu mendominasi dari sisi usia produktif, ini jadi alasan dari pihak pembeli," ujar Deddy.


Akuisisi oleh Jerry Ng dan Patrick Walujo disampaikan pada 22 Agustus 2019 dengan mencaplok 51% saham Bank Artos. Akuisisi tersebut dilakukan oleh perusahaan milik Jerry Ng bernama PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI), dan entitas milik Patrick Walujo, yakni Wealth Track Technology (WTT) Limited yang berbasis di Hong Kong.

Artikel Selanjutnya

Luar Biasa! Suspensi Dibuka, Saham Bank Artos Terbang Lagi


(dob/dob)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading