Internasional

Hong Kong Sudah Resesi?

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
11 October 2019 07:34
Indikator Resesi
Foto: Dampak Demo Hong Kong (REUTERS/Athit Perawongmetha)
Dalam artikelnya Bloomberg juga menjelaskan sejumlah indikator mengapa Hong Kong sepertinya tengah mengalami resesi:

Penjualan Ritel

Penjualan ritel turun 23% di Agustus dibanding awal tahun. Permintaan barang mewah seperti berlian dan jam turun tajam

Kedatangan Turis

Kedatangan pelancong ke Hong Kong turun hingga 40% di Agustus dibanding awal tahun, sekitar 3,6 juta turis. Ini merupakan angka terburuk, setelah merebaknya virus SAR 2003 lalu.

Ekspor

Ekspor diperkirakan akan jeblok ke level terburuk dalam satu dekade terakhir. Komite Perdagangan Hong Kong bahkan sudah memperingatkan akan memangkas proyeksi pertumbuhan.

Sentimen

Sentimen antara bisnis kecil dan menengah telah turun drastis di Agustus

Indeks Manufaktur

Purchasing Manager's Index (PMI) IHS Markit sedikit naik. Tapi tetap memunjukkan sinyal kontraksi di 41,5.

Sebenarnya, guna menahan penurunan lebih lanjut, pemerintah Hong Kong sempat mengumumkan akan memberikan stimulus di Agustus lalu hingga US$2,4 miliar. Layanan publik menjadi sasaran utama seperti jaminan kesehatan masyarakat.

Carrie Lam pemimpin Hong Kong diprediksi akan kembali menaikkan stimulus di Oktober ini.

"Paket stimulus fiskal yang besar, di waktu yang tepat, termasuk potongan pajak dan insentif memang dapat mengurangi dampak resesi dan merangsang ekonomi dalam jangka pendek," kata ekonom dari Hong Kong Baptist University, Paul Luk.


(sef/sef)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular