
Dikabarkan Minat Akuisisi Bank Permata, Ini Jawaban DBS Group
Irvin Avriano A. & Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
09 October 2019 19:52

Jakarta, CNBC Indonesia- DBS Group, bank terbesar di Asia Tenggara, dikabarkan berminat untuk mengakuisisi saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) yang digenggam oleh Standard Chartered dan PT Astra International Tbk (ASII). DBS juga diberitakan sudah menunjuk penasihat untuk membantu mewujudkan transaksi tersebut.
Rumor ini telah tersebar di para pelaku pasar dan industri perbankan. Aksi bidik DBS ke bank domestik tersebut akan meramaikan persaingan mendapatkan Bank Permata, bersama dengan Oversea-Chinese Banking Corp (OCBC) yang juga asal Singapura dan Sumitomo Mitsui Financial Group Inc (SMBC) asal Jepang.
OCBC sudah lebih dulu memiliki bank domestik yaitu PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) yang berpotensi digabungkan dengan BNLI jika memenangkan persaingan, dan berpotensi menjadi bank dengan aset terbesar kelima di Indonesia.
Saat ini, masing-masing sebanyak 45% saham BNLI dimiliki Grup Astra dan Standard Chartered Bank Plc (Stanchart) asal Inggris. Nama lain yang pernah muncul dalam perebutan Bank Permata adalah bank asal Jepang lain yaitu Mizuho Financial Group.
Ketika dikonfirmasi oleh CNBC Indonesia, DBS Group menyatakan belum bisa memberikan komentar. "Kami belum dapat memberikan komentar," ujar perwakilan DBS Group ketika dikonfirmasi CNBC Indonesia hari ini terkait berita minat menawar Bank Permata.
DBS Group, bank dengan kapitalisasi pasar SIN$ 62,84 miliar atau setara US$ 45,51 miliar tersebut, pernah menawar PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) tetapi berakhir pada 2013 silam. Batalnya rencana pembelian disebabkan azas resiprokal yang diminta Bank Indonesia saat itu kepada otoritas perbankan Singapura yang tidak kunjung terpenuhi.
Saat ini, kapitalisasi pasar DBS merupakan yang terbesar di antara perbankan lain yang tercatat di bursa Singapura yaitu OCBC senilai SIN$ 46,73 miliar dan United Oversea Bank Ltd (UOB) senilai SIN$ 42,31 miliar.
(dob/dob) Next Article Diminati DBS, Saham Bank Permata Melonjak & Diramaikan Pasar
Rumor ini telah tersebar di para pelaku pasar dan industri perbankan. Aksi bidik DBS ke bank domestik tersebut akan meramaikan persaingan mendapatkan Bank Permata, bersama dengan Oversea-Chinese Banking Corp (OCBC) yang juga asal Singapura dan Sumitomo Mitsui Financial Group Inc (SMBC) asal Jepang.
OCBC sudah lebih dulu memiliki bank domestik yaitu PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) yang berpotensi digabungkan dengan BNLI jika memenangkan persaingan, dan berpotensi menjadi bank dengan aset terbesar kelima di Indonesia.
Saat ini, masing-masing sebanyak 45% saham BNLI dimiliki Grup Astra dan Standard Chartered Bank Plc (Stanchart) asal Inggris. Nama lain yang pernah muncul dalam perebutan Bank Permata adalah bank asal Jepang lain yaitu Mizuho Financial Group.
Ketika dikonfirmasi oleh CNBC Indonesia, DBS Group menyatakan belum bisa memberikan komentar. "Kami belum dapat memberikan komentar," ujar perwakilan DBS Group ketika dikonfirmasi CNBC Indonesia hari ini terkait berita minat menawar Bank Permata.
DBS Group, bank dengan kapitalisasi pasar SIN$ 62,84 miliar atau setara US$ 45,51 miliar tersebut, pernah menawar PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) tetapi berakhir pada 2013 silam. Batalnya rencana pembelian disebabkan azas resiprokal yang diminta Bank Indonesia saat itu kepada otoritas perbankan Singapura yang tidak kunjung terpenuhi.
Saat ini, kapitalisasi pasar DBS merupakan yang terbesar di antara perbankan lain yang tercatat di bursa Singapura yaitu OCBC senilai SIN$ 46,73 miliar dan United Oversea Bank Ltd (UOB) senilai SIN$ 42,31 miliar.
(dob/dob) Next Article Diminati DBS, Saham Bank Permata Melonjak & Diramaikan Pasar
Most Popular