
Banyak Peminat, OJK: Stanchart & Astra Mau Jual Saham Permata
Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
02 November 2019 16:00

Semarang, CNBC Indonesia- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui bahwa banyak bank maupun investor yang mengincar PT Bank Permata Tbk. Otoritas pun menyatakan bahwa kedua pemegang saham pengendali berminat untuk melepas saham Bank Permata.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Heru Kristiyana. Menurutnya, investor yang berminat berasal dari berbagai negara, termasuk Jepang, Singapura, Thailand, dan Indonesia.
"Yang bidding banyak. Bank-bank dari mana saja ada. Dari Jepang, Indonesia, Thailand. Ini Bank Permata ibarat gadis cantik," ujar Heru, Jumat (1/11/2019).
Heru menambahkan bahwa pada dasarnya kedua pemegang saham pengendali, yakni Standard Chartered dan Astra International berminat untuk melepas saham bank Permata. Syaratnya adalah harganya cocok.
"Stanchart dan Astra memang keduanya mau melepas. Ini mereka lagi tawar menawar harga," tambah Heru.
Sebelumnya Equity Fund Manager PT Majoris Asset Managemen Halimas Tansil, yang menilai persoalan harga menjadi kendala utama tidak terwujudnya deal dari calon pembeli Bank Permata.
"Soal harga memang menjadi permasalahan antara calon pembeli saham Bank Permata dengan pemegang saham sekarang. Ini yang selalu membuat adanya tidak pernah deal," kata Halimas saat berbincang di CNBC Indonesia, Kamis (10/10/2019).
Ia menambahkan, banyak bank-bank besar luar yang tertarik membeli saham Bank Permata karena sudah susah tumbuh di negara asal. Ini membuat bank-bank di Indonesia banyak diminati investor luar negeri.
Selain itu, tambah Halimas, ada beberapa hal yang sedang menjadi perhatian pelaku pasar adalah apakah semua pemegang saham akan melepas.
"Yang sudah jelas, Standard Chartered Bank yang mau lepas, tapi Astra masih belum jelas apakah akan melepas atau tidak," katanya.
Astra kemungkinan akan ikut menjual kepemilikannya jika harga jual kompetitif. "Kalau mengacu pada transaksi akuisisi bank-bank sebelumnya, akuisisi terjadi pada PBV [price to book value] sekitar 1,7x," tambahnya.
(dob/dob) Next Article Bank Permata Mau Bagi Dividen Rp 542,71 M, Catat Tanggalnya!
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Heru Kristiyana. Menurutnya, investor yang berminat berasal dari berbagai negara, termasuk Jepang, Singapura, Thailand, dan Indonesia.
"Yang bidding banyak. Bank-bank dari mana saja ada. Dari Jepang, Indonesia, Thailand. Ini Bank Permata ibarat gadis cantik," ujar Heru, Jumat (1/11/2019).
Heru menambahkan bahwa pada dasarnya kedua pemegang saham pengendali, yakni Standard Chartered dan Astra International berminat untuk melepas saham bank Permata. Syaratnya adalah harganya cocok.
"Stanchart dan Astra memang keduanya mau melepas. Ini mereka lagi tawar menawar harga," tambah Heru.
Sebelumnya Equity Fund Manager PT Majoris Asset Managemen Halimas Tansil, yang menilai persoalan harga menjadi kendala utama tidak terwujudnya deal dari calon pembeli Bank Permata.
"Soal harga memang menjadi permasalahan antara calon pembeli saham Bank Permata dengan pemegang saham sekarang. Ini yang selalu membuat adanya tidak pernah deal," kata Halimas saat berbincang di CNBC Indonesia, Kamis (10/10/2019).
Ia menambahkan, banyak bank-bank besar luar yang tertarik membeli saham Bank Permata karena sudah susah tumbuh di negara asal. Ini membuat bank-bank di Indonesia banyak diminati investor luar negeri.
Selain itu, tambah Halimas, ada beberapa hal yang sedang menjadi perhatian pelaku pasar adalah apakah semua pemegang saham akan melepas.
"Yang sudah jelas, Standard Chartered Bank yang mau lepas, tapi Astra masih belum jelas apakah akan melepas atau tidak," katanya.
Astra kemungkinan akan ikut menjual kepemilikannya jika harga jual kompetitif. "Kalau mengacu pada transaksi akuisisi bank-bank sebelumnya, akuisisi terjadi pada PBV [price to book value] sekitar 1,7x," tambahnya.
(dob/dob) Next Article Bank Permata Mau Bagi Dividen Rp 542,71 M, Catat Tanggalnya!
Most Popular