
Tok! Produksi Batu Bara RI Digenjot ke 530 Juta Ton Tahun Ini
Annisatul Umah, CNBC Indonesia
08 October 2019 16:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga bulan jelang akhir tahun 2019, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM akhirnya membuka soal hasil revisi Rencana Kegiatan dan Anggaran Biaya (RKAB) 2019. Untuk produksi batu bara kembali digenjot, sampai sentuh angka 530 juta ton di akhir tahun.
Padahal, sebelumnya pemerintah sudah mengesahkan RKAB 2019 produksi batu bara yang ditargetkan sebesar 490 juta ton. Kini ditambah lagi jadi 530 juta ton. Alasannya, angka ini toh masih di bawah realisasi produksi 2018 yang sebesar 557 juta ton.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Gatot mengatakan angka pastinya tidak ada, "Iya sekitar 530 juta ton," ungkapnya di Kementerian ESDM Selasa, (8/10/2019).
Bambang tidak merinci berapa perusahaan yang disetujui, namun sebelumnya ada 34 perusahaan yang mengajukan penambahan kuota produksi. Pengajuan penambahan kuota produksi memang dibolehkan asal sudah memenuhi kewajiban pasokan dalam negeri atau Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 25 persen dari total produksi.
Meski kuota ditambah, ia mengatakan belum tentu produksi batu bara mencapai 530 juta ton tahun ini. Pasalnya harga batu bara terus anjlok. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat HBA bulan Oktober berada di level US$ 64,8 per metrik ton. Harga ini kian turun dibanding HBA bulan lalu yang masih di kisaran US$ 65,79 per metrik ton.
"Tapi kan kita belum tahu realisasinya, bisa juga realisasinya lebih turun karena harga turun juga. Banyak operasi yang tidak optimal," jelasnya.
(gus) Next Article Merana! Sudah Harga Jatuh, Produksi Batu Bara RI Juga Ambruk
Padahal, sebelumnya pemerintah sudah mengesahkan RKAB 2019 produksi batu bara yang ditargetkan sebesar 490 juta ton. Kini ditambah lagi jadi 530 juta ton. Alasannya, angka ini toh masih di bawah realisasi produksi 2018 yang sebesar 557 juta ton.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Gatot mengatakan angka pastinya tidak ada, "Iya sekitar 530 juta ton," ungkapnya di Kementerian ESDM Selasa, (8/10/2019).
Meski kuota ditambah, ia mengatakan belum tentu produksi batu bara mencapai 530 juta ton tahun ini. Pasalnya harga batu bara terus anjlok. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat HBA bulan Oktober berada di level US$ 64,8 per metrik ton. Harga ini kian turun dibanding HBA bulan lalu yang masih di kisaran US$ 65,79 per metrik ton.
"Tapi kan kita belum tahu realisasinya, bisa juga realisasinya lebih turun karena harga turun juga. Banyak operasi yang tidak optimal," jelasnya.
(gus) Next Article Merana! Sudah Harga Jatuh, Produksi Batu Bara RI Juga Ambruk
Most Popular