
Saham Hancur Lebur, 2 Reksa Dana Ini Jadi Pilihan yang Pas
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
08 October 2019 16:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajer Investasi (MI) merekomendasikan investasi di instrumen reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap hingga penghujung tahun. Kedua reksa dana tersebut diyakini tetap menarik hingga akhir tahun di tengah kondisi pasar yang masih bergejolak.
Sepanjang tahun ini, kinerja reksa dana saham masih tertekan bahkan lebih dalam dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tercatat minus 2,74%. Sementara indeks reksa dana saham berdasarkan riset infovesta anjlok lebih dari 6,35%.
Tampak kinerja reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang lebih menjanjikan dibandingkan jenis reksa dana lainnya, khususnya reksa dana saam yang tertekan dalam.
Salah satu produk kinerja reksa dana pendapatan tetap Panin Asset Management misalnya, bisa membukukan kinerja positif sepanjang tahun berjalan dengan imbal hasil di kisaran 4,38% hingga 9,18%. Namun, untuk reksa dana saham, rata-rata imbal hasilnya negatif di kisaran -2.08% hingga -7,54%.
Charisma Siasi, Direktur Divisi Markerting Ciptadana Management menyatakan, memang kinerja IHSG belakangan ini turun karena disebabkan oleh berbagai sentimen, baik eksternal maupun domestik.
Kuncinya pilihan tepat oleh Fund Manager dalam pemilihan portoflio dan horizon investasi di reksa dana yang diambil oleh investor, investasi di reksa dana masih menarik hingga akhir tahun ini.
Namun, untuk jenis instrumen yang dipilih oleh investor, hal ini dikembalikan lagi kepada profil risiko apakah cenderung konservatif atau agresif.
"Untuk investor resiko rendah sampai menengah dapat menempatkan pada reksa dana pasar uang maupun reksa dana pendapatan tetap saat ini," kata Charisma Siasi, kepada CNBC Indonesia, Selasa (8/10/2019).
Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menuturkan hal senada. Meski investasi di reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang masih memberikan imbal hasil yang positif, reksa dana pasar saham di akhir tahun masih membuka ruang penguatan.
"Secara historis biasanya kinerja saham itu relatif bagus di akhir tahun hingga awal tahun berikutnya. Meskipun tidak selalu positif, tapi ada kecenderungan untuk naik seperti pada bulan Desember," kata Rudiyanto, saat dihubungi CNBC Indonesia.
Selain itu, kata Rudiyanto, nvestor juga bisa menerapkan strategi diversifikasi investasi ke beberapa jenis reksa dana sekaligus.
(hps/hps) Next Article Ntap! Ini Produk Reksa Dana Paling Cuan, Ada Punya Anda?
Sepanjang tahun ini, kinerja reksa dana saham masih tertekan bahkan lebih dalam dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tercatat minus 2,74%. Sementara indeks reksa dana saham berdasarkan riset infovesta anjlok lebih dari 6,35%.
![]() |
Tampak kinerja reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang lebih menjanjikan dibandingkan jenis reksa dana lainnya, khususnya reksa dana saam yang tertekan dalam.
Charisma Siasi, Direktur Divisi Markerting Ciptadana Management menyatakan, memang kinerja IHSG belakangan ini turun karena disebabkan oleh berbagai sentimen, baik eksternal maupun domestik.
Kuncinya pilihan tepat oleh Fund Manager dalam pemilihan portoflio dan horizon investasi di reksa dana yang diambil oleh investor, investasi di reksa dana masih menarik hingga akhir tahun ini.
Namun, untuk jenis instrumen yang dipilih oleh investor, hal ini dikembalikan lagi kepada profil risiko apakah cenderung konservatif atau agresif.
"Untuk investor resiko rendah sampai menengah dapat menempatkan pada reksa dana pasar uang maupun reksa dana pendapatan tetap saat ini," kata Charisma Siasi, kepada CNBC Indonesia, Selasa (8/10/2019).
Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menuturkan hal senada. Meski investasi di reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang masih memberikan imbal hasil yang positif, reksa dana pasar saham di akhir tahun masih membuka ruang penguatan.
"Secara historis biasanya kinerja saham itu relatif bagus di akhir tahun hingga awal tahun berikutnya. Meskipun tidak selalu positif, tapi ada kecenderungan untuk naik seperti pada bulan Desember," kata Rudiyanto, saat dihubungi CNBC Indonesia.
Selain itu, kata Rudiyanto, nvestor juga bisa menerapkan strategi diversifikasi investasi ke beberapa jenis reksa dana sekaligus.
(hps/hps) Next Article Ntap! Ini Produk Reksa Dana Paling Cuan, Ada Punya Anda?
Most Popular