Reksa Dana Saham Sedang Hancur Lebur, Lalu Investasi di Mana?

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
08 October 2019 15:57
Hal ini, selaras dengan kinerja Indeks Harga Saham Negatif pada periode yang sama yang masih berada di teritori negatif.
Foto: Reksa Dana (CNBC Indonesia)
Jakarta, CNBC Indonesia - Investasi di instrumen reksa dana saham masih mencatatkan imbal hasil negatif sepanjang tahun berjalan. Hal ini, selaras dengan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga terkoreksi pada periode yang sama.

Data perdagangan BEI mencatat, hingga petang ini, Selasa (8/10/2019), IHSG menguat 0,40% ke level 6.024,86. Secara year to date, IHSG masih minus 2,74%.

Para manajer investasi masih merekomendasikan untuk investasi di instrumen reksa dana, meski pasar sedang bergejolak karena tekanan eksternal seperti perang dagang AS-Eropa, perlambatan ekonomi global dan katalis domestik.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menjelaskan ada potensi pasar saham kembali menguat menjelang akhir tahun ini. Apalagi, menjelang akhir tahun, tren penurunan suku bunga acuan diproyeksikan memberi katalis positif bagi reksa dana pendapatan tetap.

Kinerja reksa dana Panin Asset Management masih membukukan kinerja positif sepanjang tahun berjalan dengan imbal hasil di kisaran 4,38% hingga 9,18%. Namun, untuk reksa dana saham, rata-rata imbal hasilnya negatif di kisaran -2.08% hingga -7,54%.

"Reksa dana pasar uang cocok untuk investor dengan profil risiko sangat konservatif, sementara reksa dana pendapatan tetap cocok untuk investor dengan profil konservatif," kata Rudiyanto, saat dihubungi CNBC Indonesia, Selasa (8/10/2019).

Reksa Dana Saham Sedang Hancur Lebur, Lalu Investasi Dimana?Sumber: Infovesta


Wawan Hendrayana, Head Of Investment Reserach Invofesta Utama berpendapat, jenis reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang sangat direkomendasikan di tengah kondisi pasar yang sedang bergejolak. Namun imbal hasilnya memang tidak seagresif di reksa dana saham, investasi reksa dana saham harus diarahkan untuk jangka panjang.

"Investasi di reksa dana aham memang harus jangka panjang (long term), hingga akhir tahun potensi kenaikan sangat terbatas," pungkas Wawan.

Pilih Saham Atau Reksa Dana ? Ini Caranya
[Gambas:Video CNBC]


(hps/hps) Next Article 10 RD Saham dengan Return Tertinggi Mei, Punya Anda Bukan?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular