Saham Perusahaan Turki Ini Naik 165%, BEI Kirim Surat

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
04 October 2019 12:40
Dalam keterbukaan informasi di situs BEI, otoritas bursa sempat menanyakan informasi material yang mempengaruhi kinerja harga saham.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan kepada PT Indo Korsda Tbk (BRAM) terkait kenaikan harga saham yang signifikan tahun ini. Dalam keterbukaan informasi di situs BEI, otoritas bursa sempat menanyakan informasi material yang mempengaruhi kinerja harga saham.

Harga saham BRAM dari awal tahun hingga hari ini tercatat menguat 165,57%. Hari saja, saham BRAM tercatat naik hingga 20% ke level Rp 16.200/unit.

Padahal volume saham yang ditransaksikan hanya 3 lot atau 300 unit saham senilai Rp 4,33 juta. Artinya pergerakan saham perusahaan manufaktur ini tak ditopang akumulasi beli yang signifikan.

Inilah yang membuat BEI, awal Oktober mengirimkan surat kepada perseroan menanyakan apakah ada transaksi material atau aksi korporasi yang membuat harga saham BRAM melesat signifikan.

Hari ini, perseroan mengirimkan jawaban atas pertanyaan bursa tersebut. Corporate Secretary BRAM, Reyvia Fitri, dalam surat balasannya menjelaskan perseroan tidak mempunyai fakta atau informasi material yang dapat mempengaruhi harga efek.

"Perseron juga tidak mengetahui adanya aktivitas pemegang saham tertentu berdasarkan POJK No 60/POJK.04/2015," kata Reyvia.

Indo Kordsa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan pemasaran ban, benang filamen (nilon, poliester, serat rayon), kabel ban nilon dan bahan baku poliester (asam tereftalat yang dimurnikan). Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 1 April 1987.

Kordsa merupakan salah satu grup perusahaan yang dimiliki oleh Kordsa Global Endustriyel Iplik ve Kord Bezi Sanayi ve Ticaret A.S. (Kordsa Global, Turki), sebuah perusahaan yang berdomisili di Turki.

Saham BRAM pertama kali ditransaksikan di BEI pada 5 September 1990. Saham di pasar perdana ditawarkan pada harga Rp 9.250/unit.

Nilai aset perusahaan ini tercatat mencapai US$ 295,58 juta atau Rp 4,18 triliun. Sementara nilai kapitalisasi BRAM mencapai Rp 7,29 kali.
(hps/wed) Next Article Jelang Rilis Data Inflasi AS, Bursa Eropa Tetap Tegar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular