Pepsi Pamit, Baik atau Buruk bagi Saham INDF, ICBP & FAST?

tahir saleh & Monica Wareza, CNBC Indonesia
04 October 2019 07:35
Kinerja Saham INDF & ICBP
Foto: REUTERS/Mario Anzuoni

Harga saham INDF pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis kemarin minus 0,33% di level Rp 7.650/saham, sementara saham ICBP menguat 0,82% di level Rp 12.300/saham. Pada sesi I itu, investor asing masuk ke saham INDF hari ini sebesar Rp 275,37 juta, sementara investor asing juga membeli Rp 9,12 miliar saham ICBP.

Namun ketika ditutup sore, saham INDF berada di level yang sama dengan penutupan Rabu yakni di level Rp 7.675/saham, kendati lebih rendah dari harga pembukaan Rp 7.700/saham. Asing masuk di pasar reguler kemarin Rp 3,54 miliar, tapi di pasar negosiasi dan tunai asing malah melepas hingga Rp 6,93 miliar.

Year to date, saham INDF naik 3,02% dengan net buy asing Rp 1,24 triliun di semua pasar.

Adapun ICBP di sesi II sahamnya juga ditutup sama dengan Rabu yakni Rp 12.200/saham. Kemarin, asing masuk Rp 2,92 miliar di pasar reguker, dan di pasar nego dan tunai asing melepas Rp 1,07 miliar.

Year to date, saham ICBP naik 17% dengan net buy asing Rp 1,16 triliun di semua pasar.


Dalam laporan keuangan ICBP Juni 2019, disebutkan, Divisi Minuman ICBP dikelola oleh AIBM, anak perusahaan yang 99,9% sahamnya dimiliki oleh ICBP. Anak usaha ini yang mempunyai perjanjian dengan PepsiCo.

Selain itu, Divisi ini juga menawarkan beragam pilihan produk meliputi minuman teh siap minum, Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) serta minuman rasa buah dengan merek Ichi Ocha, Club dan Fruitamin. "Kami juga menjadi exclusive bottler produk- produk PepsiCo yang memproduksi minuman berkarbonasi dengan merek Pepsi," tulis manajemen di laporan keuangan 2018.

Manajemen ICBP mengungkapkan, Divisi Minuman mengoperasikan sebanyak 19 pabrik di Indonesia dengan total kapasitas produksi sekitar 3 miliar liter per tahun.

Total nilai penjualan Divisi Minuman mencapai Rp 1,83 triliun, naik 6,8% dari Rp1,72 triliun di tahun 2017 terutama didukung oleh pertumbuhan produk-produk minuman siap minum dan AMDK dalam kemasan botol PET yang semakin populer di kalangan konsumen karena kepraktisannya.

Sayang, marjin laba usaha minus, meskipun membaik menjadi -16,3% dari -19,3% didorong oleh kinerja penjualan yang baik serta efisiensi di seluruh organisasi.

(tas/sef)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular