Memasuki Oktober, Baiknya Beli atau Jualan Saham ya?

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
01 October 2019 06:41
No-Deal Brexit Akan Jadi Kenyataan?
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Sentimen keempat yang bisa membuat pasar keuangan tanah air meringis pada bulan ini adalah perkembangan proses perceraian Inggris dengan Uni Eropa alias British exit (Brexit).

Beberapa waktu yang lalu, parlemen Inggris sejatinya telah menggolkan legislasi guna mencegah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson membawa Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan apapun (no-deal Brexit).

Hingga saat ini, walaupun Inggris belum menyegel kesepakatan perceraian apapun dengan Uni Eropa, Johnson masih bersikukuh untuk membawa Inggris keluar dari Uni Eropa pada tanggal 31 Oktober.

Bank of England yang merupakan bank sentral Inggris sebelumnya telah memperingatkan bahwa no-deal Brexit bisa mendorong Inggris jatuh ke jurang resesi.

Sebagai informasi, resesi merupakan penurunan aktivitas ekonomi yang sangat signifikan yang berlangsung selama lebih dari beberapa bulan, seperti dilansir dari Investopedia. Sebuah perekonomian bisa dikatakan mengalami resesi jika pertumbuhan ekonominya negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Pada kuartal II-2019, perekonomian Inggris tercatat jatuh sebesar 0,2% secara kuartalan (quarter-on-quarter). Jika di kuartal III-2019 tetap terjadi kontraksi, maka Inggris akan resmi masuk ke jurang resesi. 

Mengingat Inggris merupakan satu dari 10 negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia, tentulah hantaman bagi perekonomian Inggris akan secara signifikan mempengaruhi laju perekonomian dunia, sekaligus menjadi sentimen negatif bagi bursa saham global.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ank)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular