Memasuki Oktober, Baiknya Beli atau Jualan Saham ya?

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
01 October 2019 06:41
Sudah Dingin, AS-China Kini Panas Lagi
Foto: Bursa Efek Indonesia (BEI) (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Memanasnya hubungan AS-China di bidang perdagangan menjadi sentimen kedua yang berpotensi menekan kinerja IHSG pada bulan ini.                                                                                                                                                                                                                                                         CNBC International melaporkan bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump kini sedang mempertimbangkan langkah untuk memangkas investasi AS di China, seperti dikutip dari seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Sumber tersebut menyebut bahwa salah satu opsi yang mungkin diambil adalah memblokir seluruh investasi keuangan dari AS terhadap perusahaan-perusahaan asal China. Restriksi tersebut dimaksudkan untuk melindungi investor asal AS dari risiko yang berlebihan yang mereka tanggung, seiring dengan kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh China terhadap perusahaan-perusahaan di sana.

Sebelumnya, Bloomberg memberitakan bahwa para pejabat pemerintahan AS mempertimbangkan opsi untuk men-delisting perusahaan-perusahaan asal China yang melantai di AS. Langkah ini dimaksudkan guna membatasi aliran modal portofolio dari investor asal AS ke perusahaan-perusahaan asal China. Lebih lanjut, AS juga mempertimbangkan untuk melarang dana pensiun dari pegawai pemerintah untuk diinvestasikan ke pasar keuangan China.

Pemberitaan ini muncul kala kedua negara akan segera menggelar negosiasi dagang tingkat tinggi di Washington. Melansir Bloomberg, Kementerian Perdagangan China menyebut bahwa Wakil Perdana Menteri China Liu He akan bertandang ke AS selepas tanggal 7 Oktober guna memimpin delegasi China.

Sebelumnya, seperti dilansir dari CNBC International yang mengutip tiga orang sumber yang mengetahui masalah tersebut, negosiasi dagang tingkat tinggi antara AS dan China akan digelar selama dua hari, yakni pada tanggal 10 dan 11 Oktober. 

Sekedar mengingatkan, sebelumnya hubungan AS-China di bidang perdagangan telah berangsur-angsur membaik. Pada pekan lalu, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa Beijing telah membeli kedelai dan daging babi asal AS dalam jumlah yang cukup besar menjelang negosiasi dagang tingkat tinggi antar kedua negara.

Pengumuman ini merupakan sebuah perubahan sikap yang signifikan dari pihak China, mengingat pada bulan Agustus Beijing memutuskan untuk menghentikan seluruh pembelian produk agrikultur asal AS.

Beijing pun pada akhirnya geram dengan pemberitaan yang kini beredar. Global Times pada hari Minggu (29/9/2019) menyebut bahwa potensi dibatasinya investasi AS di China sebagai sebuah langkah baru dari Washington untuk menjauhkan diri dari China.

Pemberitaan dari Global Times menyebut bahwa pemberitaan dari langkah-langkah seperti men-delisting perusahaan China dari bursa saham AS diproyeksikan akan menghasilkan dampak yang signifikan bagi perekonomian kedua negara, begitu pula dengan perusahaan-perusahaan.

Untuk diketahui, Global Times merupakan media yang dimiliki dan dijalankan oleh Partai Komunis China.

Dengan langkah pemerintah AS yang membuyarkan suasana ini, ada kemungkinan bahwa negosiasi dagang tingkat tinggi pada bulan depan tak akan berlangsung dengan mulus. Malahan, yang ada justru perang dagang bisa kembali tereskalasi.

BERLANJUT KE HALAMAN 4 -> The Fed Pangkas Bunga Lagi? Belum Tentu!

(ank)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular