Analisis

Trump Batal Usir Emiten China, Emas Makin Susah Naik Nih...

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
30 September 2019 14:25
Trump Batal Usir Emiten China, Emas Makin Susah Naik Nih...
Foto: Emas Batangan dan Koin dalam brankas Pro Aurum di Munich, Jerman pada 14 Agustus 2019. (REUTERS/Michael Dalder)
Jakarta CNBC Indonesia - Harga emas dunia kembali melemah pada perdagangan hari ini. Harapan akan adanya damai dagang Amerika Serikat (AS) dengan China menjadi penekan utama harga emas.

Pada Senin (30/9/2019) pukul 13:45 WIB, harga emas dunia berada di US$ 1.489,61/troy ons. Turun 0,46% dibandingkan posisi akhir pekan lalu.

Harga si emas hitam terkoreksi sejak akhir pekan lalu, menyusul datangnya kabar AS-China sepakat untuk mengadakan dialog dagang di Washington pada 10-11 Oktober. Delegasi China akan dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Liu He, sementara AS akan dikomandoi oleh Kepala Kantor Perwakilan Dagang Robert Lighthizer.


Sempat beredar berita bahwa AS bakal melakukan langkah kontroversial. Pemerintahan Presiden Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk mengusir perusahaan-perusahaan China yang melantai di bursa saham New York (Wall Street). Berita ini membuat investor kelabakan, karena berisiko mengganggu proses menuju damai dagang.

Akan tetapi, hadir kabar yang melegakan. Bloomberg melaporkan, sebagaimana diberitakan oleh Reuters, Kementerian Keuangan AS membantah bahwa pemerintah bakal melakukan forced delisting terhadap emiten Negeri Tirai Bambu.

"Pemerintah tidak sedang mempertimbangkan melarang perusahaan China untuk mencatatkan saham di bursa AS untuk saat ini," kata Monica Crowley, Juru Bicara Kementerian Keuangan AS.

Asa menuju damai AS-China kembali membahana. Kini investor berharap pertemuan 10-11 Oktober nanti menelurkan hasil positif untuk mengakhiri perang dagang yang sudah berlangsung selama lebih dari setahun.

Akibatnya, investor kembali memburu aset-aset berisiko termasuk mata uang dolar AS. Nilai tukar greenback pun menguat, dan membuat harga emas tertekan.

Emas merupakan aset yang dibanderol dengan dolar AS. Ketika dolar menguat, maka harga emas akan menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Permintaan emas berkurang, dan harganya turun.

(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Harga sudah mencapai target penurunan US$ 1.490/troy ons pada perdagangan hari ini, tekanan turun akan lebih besar jika emas tertahan di bawah level tersebut. 

Emas Amblas Lagi, Kapan Mau Naik <i>Sih</i>? Grafik: Rupiah (XAU/USD) Harian
Sumber: investing.com

Pada grafik harian, emas yang disimbolkan XAU/USD bergerak di bawah rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis biru), MA 21 hari (garis merah), tetapi masih di atas MA 125 hari (garis hijau).

Indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) bergerak turun namun masih bertahan di wilayah positif. Histogram kembali ke wilayah negatif. Indikator tersebut menunjukkan emas mulai tertekan lagi. 

Emas Amblas Lagi, Kapan Mau Naik <i>Sih</i>? Grafik: Emas (XAU/USD) 1 Jam
Sumber: investing.com

Pada time frame 1 jam, emas bergerak di kisaran MA 8 dan MA 21 tetapi dan MA 125. Indikator stochastic mulai masuk ke wilayah jenuh jual (oversold). 

Seperti disebutkan sebelumnya, tekanan bagi emas akan semakin kuat jika tertahan di bawah US$ 1.490/troy ons. Target penurunan ke area US$ 1.484, selanjutnya jika ditembus akan menguji level kunci US$ 1.480/troy ons. 

Emas masih bisa pulih dan bangkit selama tidak menembus secara konsisten di bawah level kunci tersebut. 

Melihat indikator stochastic yang oversold harga emas berpeluang rebound jika kembali ke atas US$ 1.490/troy ons, dengan target ke area US$ 1.494 sampai US$ 1.500/troy ons. Untuk naik lebih jauh, emas perlu melewati dan bertahan di atas level US$ 1.500/troy ons. 


TIM RISET CNBC INDONESIA 


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular