Saham Kapitalisasi Rp 100 T

Kapitalisasi HMSP Digusur Astra, BBNI Disalip Indofood CBP

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
30 September 2019 13:17
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, sepanjang pekan lalu, saham HMSP kehilangan 50 poin.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelemahan yang terjadi pada harga saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) pada sepekan lalu membuat kapitalisasi pasar sahamnya (market capitalization/market cap) menjadi tergerus.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, sepanjang pekan lalu, saham HMSP kehilangan 50 poin atau terkoreksi 2,13% di harga Rp 2.300/saham. Koreksi ini membuat market cap HMSP turun lebih dari Rp 5,3 triliun menjadi Rp 267,5 triliun.

Kapitalisasi tersebut tersalip PT Astra International Tbk (ASII) yang sahamnya naik 1,14% dengan market cap Rp 269,22 triliun.

Ada juga saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang market cap-nya turun hingga Rp 4,15 triliun menjadi Rp 138,47 triliun, nilai kapitalisasi tersebut tersalip oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang kinerja sahamnya stagnan sehingga kapitalisasi sahamnya masih di Rp 139,36 triliun.

Saham BBNI pekan lalu terkoreksi 225 poin atau turun 2,94% menjadi Rp 7.425/saham.

Hingga penghujung pekan lalu, Jumat (27/9), hanya ada 11 emiten yang kapitalisasi pasarnya terbilang jumbo di atas Rp 100 triliun.

Market cap
paling besar masih diduduki PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan kapitalisasi sebesar Rp 740,80 triliun atau setara 10,48% dari IHSG. Sahamnya naik 400 poin atau terapresiasi 1,34% di harga Rp 30.350/saham.


Sedangkan peringkat kedua masih setia ditempati PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan kapitalisasi Rp 515,59 triliun atau setara 7,22% bobot IHSG. Kinerja Bank BRI naik 20 poin atau terangkat 0,48% pada Rp 4.180/saham.

Berikut data lengkap emiten-emiten dengan market cap di atas Rp 100 triliun:

Sepanjang minggu lalu memang menjadi periode yang kurang menguntungkan bagi pasar saham dalam negeri karena aksi demo yang terjadi di beberapa wilayah yang berakhir dengan kerusuhan (riot), akibatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara akumulatif turun sebesar 0,56% di level 6.196,88.

Adapun investor asing (foreign) di pasar saham cenderung melepas portofolio sahamnya dan mencatatkan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 1,82 triliun di pasar reguler.

Demo tersebut juga membuat rupiah terus tertekan selama 4 hari beruntun di pasar spot, dan baru menguat pada penghujung pekan setelah demo berangsur-angsur mereda dan rupiah berakhir dengan penguatan 0,11% pada Rp 14.160/US$.

Mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat sipil menyuarakan aspirasi mereka seputar penolakan terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), RUU Pertanahan, Undang-Undang pelemahan KPK, kebakaran hutan dan lahan, serta penanganan konflik Papua, dan sebagainya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

 


(yam/tas) Next Article Saling Sikut Emiten di Klasemen Market Cap Rp 100 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular