ACST Baru Raih Kontrak Rp 1,6 T dari Target Rp 15 T, Kenapa?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
27 September 2019 17:11
PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) memperkirakan kontrak baru tahun ini tak akan tercapai sesuai dengan target yang dipatok perusahaan di Rp 15 triliun.
Foto: Acset Indonusa (dok. Acset Indonusa)

Jakarta, CNBC Indonesia - Anak usaha konstruksi Grup Astra, PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) memperkirakan kontrak baru tahun ini tak akan tercapai sesuai dengan target yang dipatok perusahaan di Rp 15 triliun.

Pasalnya hingga September ini, nilai kontrak baru yang diperoleh perusahaan baru mencapai Rp 1,67 triliun, atau baru mencapai 10,67% dari target full year.

Direktur Utama Acset Indonusa Jeffrey Gunadi Chandrawijaya mengatakan melesetnya target perolehan kontrak baru ini disebabkan karena mundurnya proses tender untuk proyek tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) III dari perkiraan semula. Dari proyek senilai total Rp 22,5 triliun ini perusahaan membidik porsi sebagai kontraktor dan pemegang saham minoritas.


"Tendernya mundur-mundur terus, terutama tender-tender besar, kita enggak mau ganti proyek dulu. Yang paling besar JORR Elevated cuma kan tendernya belum kelar," kata Jeffrey usai paparan analis di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (27/9/2019).

Proyek lain yang sedang dibidik anak usaha PT United Tractors Tbk (UNTR) ini adalah pengerjaan konsesi di proyek jalan tol Trans Sumatera. Namun, diperkirakan proses tender dari proyek ini juga akan molor dan tak akan bisa dikantongi perusahaan di tahun ini.

"Ada kami sebagian di sana tapi ikut tender yang kecil-kecil," kata Djoko Prabowo, Direktur Operasi ACST di kesempatan yang sama.

Baru-baru ini perusahaan memperoleh kontrak baru dari pihak terafiliasi untuk mengerjakan proyek apartemen milik PT Astra Properti senilai Rp 230 miliar.


Selain itu, perusahaan juga mendapatkan proyek untuk mengerjakan pekerjaan sipil Pembangkit Listrik Tenaga Gas & Uap (PLTGU) Jawa 1 dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Soma Karimun (2 x 25 MW) di Riau.

Beberapa perolehan kontrak baru lainnya di periode ini meliputi fondasi run-off pond PLTU Batang, fondasi Skysuites Mega Kuningan dan fondasi Jakarta International College.

Sebagai informasi, data BEI pada penutupan perdagangan Jumat ini (27/9/2019), saham ACST minus 2,31% menjadi Rp 1.055/saham. Sejak awal tahun hingga saat ini, saham Acset sudah amblas 32,15% dengan catatan net sell asing menembus Rp 12,42 miliar.


(tas) Next Article Sokong Bisnis Acset, Grup Astra Suntik Pinjaman hingga Rp 4 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular