Jelang Akhir Pekan Ini, 5 Saham Batu Bara Meroket

tahir saleh, CNBC Indonesia
27 September 2019 10:53
Sebanyak lima emiten pertambangan batu bara melesat.
Foto: Wahyu Daniel

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak lima saham emiten pertambangan batu bara melesat pada perdagangan Jumat pagi ini (27/9/2019) di tengah tren koreksi harga batu bara dunia dalam beberapa pekan terakhir. Lemahnya harga batu bara membuat investor lokal memburu saham-saham tambang ini.

Data perdagangan Bursa Eek Indonesia (BEI), pukul 10.38 WIB, saham emiten batu bara dengan penguatan tertinggi yakni PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melesat 3,89% di level Rp 1.335/saham.

Berikutnya saham PT Indika Energy Tbk (INDY) dengan penguatan 2,99% di level Rp 1.380/saham.


Selanjutnya ada PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang sahamnya menguat 1,30% di level Rp 2.330/saham dan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) yang sahamnya juga naik 1,20% di level Rp 338/saham. Terakhir ada saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk naik 0,98% di level Rp 12.925/saham.

Di sisi lain, saham salah satu emiten pertambangan terbesar di Indonesia, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) masih stagnan di level Rp 92/saham. BUMI menguasai PT Arutmin Indonesia dan PT Kaltim Prima Coal.

Investor lokal dominan dalam memburu saham-saham tambang ini sehingga terjadi kenaikan signifikan mengingat investor asing justru melepas saham ini, kecuali saham Adaro.


Saham ADRO diborong asing Rp 1,22 miliar hari ini, sementara saham INDY dilepas asing Rp 199 juta, saham PTBA dijual asing Rp 4,29 miliar, dan saham ITMG juga dilepas Rp 348 juta. Adapun saham DOID juga dijual Rp 51,30 juta.

Pada perdagangan Kamis kemarin, harga komoditas batu bara masih terus dalam tren koreksi sejak dua pekan lalu. Pengetatan impor batu bara dan hari raya nasional China masih berpotensi untuk menggerus turun harga batu bara.

Kemarin, harga batu bara acuan ICE Newcastle ditutup melemah 1,34% dibanding periode perdagangan sebelumnya. Harga batu bara menyentuh level US$ 66,45/ton setelah sebelumnya kokoh di kisaran US$ 67-68/ton. 





(tas/hps) Next Article DPR Minta DMO 60%, Saham Emiten Batu Bara Tersakiti

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular