Analisis

Siap-Siap! Harga Emas BIsa ke Bawah US$ 1.500/Troy Ons Lagi

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
26 September 2019 14:33
Siap-Siap! Harga Emas BIsa ke Bawah US$ 1.500/Troy Ons Lagi
Foto: Emas Batangan dan Koin dalam brankas Pro Aurum di Munich, Jerman pada 14 Agustus 2019. (REUTERS/Michael Dalder)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia anjlok tajam pada perdagangan Rabu (25/9/19) kemarin, dan mampu bangkit pada perdagangan Kamis (26/9/19). Pelemahan harga emas dipicu oleh harapan adanya damai dagang Amerika Serikat (AS) dengan China.

Emas anjlok 1,83% pada Selasa kemarin ke level US$ 1,503,75/troy ons, kemudian pada hari ini berhasil bangkit 0,41% ke level US$ 1.509,85/troy ons pada pukul 13:30 WIB, melansir data Refinitiv.

Harapan akan adanya damai dagang muncul setelah Presiden AS Donald Trump mengungkapkan proses dialog Washington-Beijing berjalan mulus. Bahkan sang presiden ke-45 Negeri Adidaya sudah berani sesumbar bahwa kesepakatan damai dagang bisa segera terwujud.



"Mereka (China) ingin membuat kesepakatan, dan itu bisa terjadi lebih cepat dari yang Anda duga. Saya bersikap baik kepada mereka, dan kami melakukan pembicaraan yang positif. China mulai membeli kembali produk agrikultur kami seperti daging sapi dan babi, banyak sekali daging babi," ungkap Trump kepada jurnalis, seperti diberitakan Reuters.

Selain dengan China, Trump juga mengatakan sudah mencapai kesepakatan awal dengan Jepang.

Harga emas yang sebelumnya perkasa langsung jeblok merespon ucapan Trump, belum lagi melihat kemungkinan pemakzulan Trump yang cukup tipis.

Proses pemakzulan Presiden Trump masih menjadi perhatian pelaku pasar. House of Representatives (DPR) yang dikuasai kubu oposisi Partai Demokrat telah resmi mengajukan proposal pemakzulan (impeachment) terhadap Presiden Donald Trump.

Penyebabnya adalah pembicaraan telepon antara Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada 25 Juli lalu. Trump meminta pemerintahan Zelenskiy untuk melakukan penyelidikan terhadap bisnis minyak keluarga Joe Biden di Ukraina. Sebagai balasan, Trump menjanjikan hibah senilai US$ 400 juta.

Biden adalah mantan wakil presiden AS pada masa pemerintahan Barack Obama. Dalam beberapa polling, Biden diunggulkan sebagai calon presiden Partai Demokrat untuk pemilihan presiden 2020.

Sepanjang sejarah AS, ada tiga kali proses pemakzulan dan belum pernah ada Presiden yang dilengserkan dari jabatannya. Andrew Johnson dan Bill Clinton merupakan dua presiden yang pernah mengalami proses pemakzulan, tetapi mereka tetap menduduki jabatannya sebagai Presiden AS hingga akhir masa jabatan.

Ada lagi Richard Nixon yang mengalami proses sama akibat skandal Watergate tapi Nixon mengundurkan diri sebelum proses pemakzulan masuk ke tahap voting.

Proses pemakzulan yang diinisiasi oleh DPR AS nantinya di-voting oleh Senat. Partai Republik masih menguasai Senat AS sehingga kemungkinan Trump lengser dari jabatannya cukup kecil.



Meski demikian berjalannya proses pemakzulan tersebut menambah lagi satu ketidakpastian di pasar finansial global. Ketika pasar dipenuhi ketidakpastian maka emas menjadi salah satu aset investasi para pelaku pasar.

Selain dua isu terbaru tersebut, data final pertumbuhan ekonomi AS malam ini pukul 19:30 WIB bisa jadi akan menggerakkan harga emas. Pada pembacaan sebelumnya, pertumbuhan ekonomi AS kuartal II-2019 adalah 2%, lumayan jauh melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 3,1%.

Berbagai lembaga memperkirakan risiko resesi di Negeri Paman Sam semakin tinggi. Oleh karena itu, investor akan sangat mencermati data pertumbuhan ekonomi AS untuk mendapat konfirmasi apakah AS benar-benar terancam resesi atau tidak.

(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Pada grafik harian, emas yang disimbolkan XAU/USD bergerak di kisaran rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis biru), MA 21 hari (garis merah), tetapi masih di atas MA 125 hari (garis hijau).

Grafik: Emas (XAU/USD) Harian
Sumber: investing.com


Indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) masih bertahan di wilayah positif. Histogram sudah masuk ke wilayah positif, Indikator tersebut menunjukkan emas mulai mengumpulkan momentum penguatan untuk jangka menengah. 

Grafik: Emas (XAU/USD) 1 Jam
Sumber: investing.com


Pada time frame 1 jam, emas bergerak di kisaran MA 8 tetapi di bawah MA 21 tetapi dan MA 125. Indikator stochastic mulai masuk ke wilayah jenuh beli (overbought). Emas kini bergerak di antara US$ 1.504/troy ons (support) terdekat, dan US$ 1.512 (resisten) terdekat. Penembusan di salah satu area tersebut akan menentukan arah emas selanjutnya. 

Jika menembus ke bawah US$ 1.504/troy ons, maka emas berpeluang turun ke level psikologis US$ 1.500. Kemampuan melewati level psikologis akan membawa emas turun ke US$ 1.494 sampai US$ 1.490/troy ons. 

Sementara jika menembus ke atas US$ 1.512, emas berpotensi kembali menguat menuju area US$ 1.516/troy ons. Kalau level tersebut juga dilewati, peluang ke area U$ 1.521/troy ons menjadi semakin terbuka. 

TIM RISET CNBC INDONESIA 


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular