
AS-China Kian Dekati Kesepakatan, IHSG Tancap Gas!

Selain karena koreksi yang sudah terjadi pada perdagangan kemarin, aksi beli juga dilakukan di bursa saham Asia seiring dengan asa damai dagang AS-China yang kian terasa. Kemarin waktu setempat, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa kesepakatan dagang AS-China bisa datang lebih cepat “dari yang Anda pikirkan,” dilansir dari CNBC International.
Komentar dari Trump ini lantas melengkapi sentimen positif terkait dengan perkembangan hubungan AS-China di bidang perdagangan. Pada Senin pagi waktu Indonesia (24/9/2019), Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa batalnya kunjungan delegasi China ke ladang pertanian di AS merupakan inisiasi dari pihak AS.
“Itu sebenarnya merupakan permintaan dari kami sehingga mereka menundanya (kunjungan ke ladang pertanian di AS),” kata Mnuchin, dilansir dari CNBC Internasional.
Mantan bankir Goldman Sachs tersebut juga mengungkapkan bahwa pihak China akan menjadwalkan ulang kunjungan ke ladang pertanian di AS.
“Mereka akan mengatur ulang kunjungan itu untuk lain waktu. Waktunya tidak pas, tetapi itu murni karena permintaan kami.”
Sekedar mengingatkan, sebelumnya terdapat kekhawatiran bahwa AS dan China akan sulit untuk meneken kesepakatan dagang dalam waktu dekat.
Kekhawatiran tersebut muncul pasca delegasi China membatalkan kunjungan ke ladang pertanian di AS. Sejatinya, kunjungan tersebut dijadwalkan pasca kedua belah pihak selesai melakukan perbincangan selama dua hari di Washington pada hari Kamis (19/9/2019) dan Jumat (20/9/2019).
Dalam negosiasi setingkat wakil menteri yang berlangsung selama dua hari tersebut, delegasi China dipimpin oleh Liao Min selaku Deputi Direktur dari Office of the Central Commission for Financial and Economic Affairs dan juga Wakil Menteri Keuangan China. Sementara itu, AS mengutus Jeffrey Gerrish selaku Deputi Kantor Perwakilan Dagang AS.
Pelaku pasar berspekulasi bahwa perbincangan di Washington tak berlangsung dengan mulus sehingga delegasi China memilih untuk kembali ke negara asalnya lebih cepat dari yang dijadwalkan.
Sebelum Mnuchin menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi, pihak China sudah terlebih dulu mencoba meredam kekhawatiran yang beredar dengan mengatakan bahwa perbincangan pada pekan lalu di AS berlangsung dengan konstruktif, dilansir dari Bloomberg.
Ketika dua negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia bisa meneken kesepakatan dagang, arus perdagangan dan investasi dunia bisa dipacu sehingga roda perekonomian akan berputar dengan lebih kencang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank)