Likuditas Seret, The Fed Kembali Gelontorkan US$ 105 Miliar

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
25 September 2019 06:38
Bank sentral AS The Federal Reserves kembali menyuntikkan dana hingga US$ 105 miliar dalam bentuk tunai ke dalam sistem perbankan AS,Selasa (24/9/2019).
Foto: Ketua Dewan Federal Reserve AS Jerome Powell berpartisipasi dalam diskusi Economic Club di Washington, AS, 10 Januari 2019. REUTERS / Jim Young
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral AS The Federal Reserves kembali menyuntikkan dana hingga US$ 105 miliar dalam bentuk tunai ke dalam sistem perbankan AS,Selasa (24/9/2019).

Ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan bank dan Wall Street, menyusul serangan turbulensi di pasar uang AS, minggu lalu.

The Fed New York mengucurkan US$ 30 miliar ke pasar repo (repurchase agreement) 14 hari dan US$ miliar untuk repo semalam.


Berdasarkan data The Fed New York, terdapat permintaan pendanaan yang sangat kuat hingga US$ 62 miliar untuk operasi 14 hari dan US$ 80,2 miliar untuk operasi semalam.

Setelah pendanaan dikucurkan suku bunga overnight turun ke 1,95%-2,03%. Sebelumnya overnight berada di 2,01%-2,10% sebelum operasi pasar dilakukan The Fed.


Bunga overnight biasanya dikenal sebagai suku bunga pasar uang antar bank (PUAB). Suku bunga tersebut merupakan suku bunga yang dikenakan oleh suatu bank kepada bank lain ketika meminjam dana, yang biasanya dalam jumlah besar namun dengan tenor yang sangat pendek.

PUAB sangatlah penting bagi perbankan karena merupakan sumber pendanaan utama mereka dalam memenuhi ketentuan regulasi. Di dunia perbankan, ada yang dikenal dengan istilah "kalah kliring".

Kalah kliring terjadi kala dana yang mengalir keluar dari sebuah bank lebih besar ketimbang dana yang mengalir masuk ke bank tersebut. Selisih dari dana yang keluar dengan dana yang masuk harus dinolkan dan PUAB menjadi tempat bagi bank untuk mencari pendanaan secara instan.

Tingkat suku bunga PUAB sangat perlu untuk dijaga di level yang sudah dipatok bank sentral. Ketika tingkat suku bunga PUAB kelewat jauh melampaui target, maka tingkat suku bunga pinjaman yang ditawarkan ke masyarakat akan menjadi tinggi juga sehingga bisa menekan aktivitas penyaluran kredit.

The Fed dijadwalkan akan kembali melakukan operasi pasar, Rabu (25/9/2019). Bank sentral akan mengucurkan dana US$ 75 miliar.

Sebelumnya, di pekan lalu, AS juga melakukan hal senada. Jika ditotal, suntikan dana yang diberikan pada hari Selasa (17/9/2019) hingga Jumat 20/9/2019) mencapai US$ 278 miliar.

[Gambas:Video CNBC]






(sef/sef) Next Article Suku Bunga "Hawkish" The Fed Buat Wall Street Campur Aduk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular