Aksi Demo Bikin Asing Keder, Dana Keluar Mencapai Rp 7 T

CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
25 September 2019 06:23
Aksi Demo Bikin Asing Keder, Dana Keluar Mencapai Rp 7 T
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi demonstrasi mahasiswa yang terjadi hampir diseluruh provinsi di Indonesia meningkatkan kecemasan pelaku pasar terutama investor asing. Pada perdagangan kemarin, Selasa (24/9/2019), dana asing yang keluar hampir mencapai Rp 1 triliun.

Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan aksi jual bersih (net sell) hingga Rp 993,94 miliar di pasar reguler. Ini menambah tren dana asing yang keluar dalam sebulan terakhir yang tercatat mencapai Rp 7,15 triliun.

Banyaknya dana asing yang keluar pada perdagangan kemarin menjadi salah satu pemicu koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 1,1% menjadi 6.137,61. Koreksi tersebut merupakan yang terburuk di bursa saham Asia.



Aksi demonstrasi mahasiswa kemarin merupakan hari kedua dilakukan, yang pengesahan revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK), Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, dan Undang-Undang Pertanahan.

Kepala Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengatakan aksi demo yang berlangsung saat ini menjadi sentimen utama pergerakan indeks. Sebab, aksi yang dilakukan ini dinilai mengangkat isu yang sensitif.

"Kita [IHSG] turun sendirian [di Asia]. Jadi menurut saya karena faktor demo yang berpotensi berkepanjangan," kata Suria kepada CNBC Indonesia, Selasa (24/9/2019).

Bursa saham utama di kawasan Asia kompak bergerak di zona hijau. Indeks Shanghai menguat 0,28%, indeks Hang Seng naik 0,22%, indeks Straits Times naik 0,39%, indeks Kospi menguat 0,45% dan indeks Nikkei naik tipis 0,09%.

Bursa saham kawasan Asia berhasil bangkit setelah diterpa tekanan jual di awal pekan. Kemarin, tekanan jual bagi bursa saham Asia datang dari memudarnya asa damai dagang AS-China.


Tak hanya karena faktor demo yang masih berlangsung, analis PT Royal Investium Sekuritas Janson Nasrial menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada katalis positif dari perekonomian dalam negeri. Faktor ini menjadi salah satu sentimen yang membuat investor cabut dari dalam negeri.

Sepanjang tiga bulan kedua tahun 2019, BPS mencatat perekonomian hanya tumbuh sebesar 5,05% secara tahunan (year-on-year/YoY), jauh melambat dibandingkan capaian kuartal II-2018 kala perekonomian mampu tumbuh sebesar 5,27%.

Pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan kedua tahun 2019 juga melambat jika dibandingkan capaian pada kuartal I-2019 yang sebesar 5,07%. Untuk periode semester I-2019, perekonomian Indonesia hanya tumbuh 5,06% YoY.

Untuk diketahui, kali terakhir investor asing membukukan beli bersih di pasar saham tanah air adalah pada tanggal 11 September 2019. Dalam periode 12-23 September, jual bersih investor asing di pasar reguler mencapai Rp 3,5 triliun.

Hari diperkirakan aktivitas demonstrasi mahasiswa masih akan dilakukan karena Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih melaksanakan rapat paripurna untuk mengesahkan sejumlah rancangan undang-undang.

BERLANJUT KE HAL 2 >>>
Aksi Demonstrasi Mahasiswa di Depan Gedung DPR
[Gambas:Video CNBC]
Faktor eksternal, pada pekan kemarin tepatnya di hari Kamis (19/9/2019) dan Jumat (20/9/2019), delegasi setingkat wakil menteri dari pihak AS dan China menggelar perundingan di Washington guna merumuskan dasar untuk negosiasi tingkat tinggi yang rencananya akan digelar pada bulan depan.

Dalam negosiasi setingkat wakil menteri yang berlangsung selama dua hari tersebut, delegasi China dipimpin oleh Liao Min selaku Deputi Direktur dari Office of the Central Commission for Financial and Economic Affairs dan juga Wakil Menteri Keuangan China. Sementara itu, AS mengutus Jeffrey Gerrish selaku Deputi Kantor Perwakilan Dagang AS.

Rencananya pasca menggelar negosiasi dagang, delegasi China akan mengunjungi ladang pertanian di Montana dan Nebraska. Namun, rencana kunjungan tersebut dibatalkan dan delegasi China kembali ke negaranya lebih cepat dari yang dijadwalkan.

Sebelumnya pada hari Kamis, Menteri Perdagangan AS Sonny Perdue mengatakan bahwa kunjungan delegasi China ke ladang pertanian di AS dimaksudkan agar pihak China bisa membangun hubungan yang baik dengan para petani di AS.

Sejatinya, pihak China sudah mencoba meredam kekhawatiran yang beredar dengan melakukan klarifikasi atas apa yang terjadi menjelang akhir pekan. Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa perbincangan pada pekan lalu di AS berlangsung secara konstruktif, dilansir dari Bloomberg.

Namun tetap saja, pelaku pasar mulai mempertanyakan hubungan antar kedua negara di bidang perdagangan. Ada kekhawatiran bahwa dipersingkatnya kunjungan delegasi China ke AS merupakan pertanda bahwa kedua negara akan sulit untuk meneken kesepakatan dagang dalam waktu dekat.

Kemarin ada perkembangan yang positif terkait dengan hal tersebut sehingga hasrat pelaku pasar untuk melakukan aksi beli di pasar saham kembali mencuat. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa batalnya kunjungan delegasi China ke ladang pertanian di AS merupakan inisiasi dari pihak AS, dilansir dari CNBC International.

Mantan bankir Goldman Sachs tersebut juga mengungkapkan bahwa pihak China akan menjadwalkan ulang kunjungan ke ladang pertanian di AS.

Sentimen positif di global juga datang dari rilis data ekonomi AS yang menggembirakan. Kemarin, pembacaan awal atas data Manufacturing PMI periode September 2019 diumumkan oleh IHS Markit di level 51, menandai ekpansi aktivitas manufatur tercepat dalam lima bulan. Pada bulan Agustus, Manufacturing PMI AS berada di level 50,3.

Tak hanya aktivitas di sektor manufaktur, aktivitas di sektor jasa AS juga tercatat menggeliat. Pembacaan awal atas data Services PMI periode September 2019 diumumkan oleh IHS Markit di level 50,9, lebih tinggi dibandingkan capaian pada bulan Agustus di level 50,7.

Kala AS selaku negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia mampu mencatatkan ekspansi aktivitas sektor manufaktur dan jasa yang pesat, tentu perekonomian dunia akan bisa dipacu untuk melaju di level yang relatif tinggi.


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular