Internasional

Lagarde: Perang Dagang Ancaman Terbesar Ekonomi Global

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
24 September 2019 16:26
Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde menegaskan perang dagang AS-China adalah ancaman terbesar bagi ekonomi global
Foto: World Economic Forum (REUTERS/Arnd Wiegmann)
Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde menegaskan perang dagang AS-China adalah ancaman terbesar bagi ekonomi global.

Lagarde, yang baru terpilih menggantikan Mario Draghi memimpin ECB per 1 November nanti, mengatakan ketegangan AS dan Washington bakal memangkas 0,8% dari pertumbuhan ekonomi global di 2020.

"Itu jumlah yang sangat besar," kata Lagarde dalam sebuah wawancara dengan CNBC Internasional yang dikutip CNBC Indonesia Selasa (24/9/2019).


"Saya pikir perdagangan (ancaman terhadap perdagangan saat ini) adalah rintangan terbesar bagi ekonomi global, ya, memang,".

Ia pun mengatakan perang dagang yang berlangsung dua tahun terakhir semakin banyak membawa ketidakpastian. Ia berujar, ketegangan membuat investor malas berinvestasi.


Sementara itu, Mantan Wakil Menteri Keuangan China meminta Washington dan Beijing agar segera bekerja sama menemukan kesepakatan. Pasalnya, ketegangan perdagangan antara dua negara telah menimbulkan dampak global.

"Kami berharap bahwa China dan AS dapat mencapai kesepakatan dengan saling menghormati, saling menguntungkan dengan perlakuan yang sama satu sama lain," kata Zhu Guangyao kepada CNBC Internasional.

"Itu tidak hanya penting bagi China dan AS, tapi juga bagi dunia,".

Pasar global telah terguncang oleh perselisihan perdagangan AS-China yang berkepanjangan. Para investor khawatir bahwa itu akan membuat dunia memasuki resesi.

Akibat ketegangan ini, Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) meyakini dunia akan melihat pertumbuhannya yang terlemah sejak krisis keuangan global pada 2008-2009. Diperkirakan pertumbuhan akan melambat dari 3,6% pada 2018, menjadi 2,9% di 2019 dan 3,0% di 2020.

"Itu sinyal yang sangat berbahaya," kata Zhu Guangyao.

"Jadi sudah waktunya bagi China, AS untuk benar-benar (kembali) ke komunikasi serius berdasarkan rasa saling menghormati, saling menguntungkan,".

Perang dagang kini memasuki babak baru yakni negosiasi. Pekan lalu, kedua wakil negara bertemu di Washington untuk memulai pembicaraan damai.

[Gambas:Video CNBC]


(sef/sef) Next Article Lagarde, dari IMF Menuju ECB

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular